Dark/Light Mode

Soal Stop Ekspor Bahan Mentah, Jokowi: Harus Berani

Selasa, 1 Maret 2022 17:19 WIB
Presiden Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2022 di Jakarta Timur, Selasa (1/3). (Foto: Antara)
Presiden Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2022 di Jakarta Timur, Selasa (1/3). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengatakan saat ini eranya ekspor barang jadi, bukan barang mentah lagi. Karena itu, dia terus mendorong hilirisasi industri.

"Sejak zaman VOC 400 tahun yang lalu, kita mengirim bahan mentah, sampai sekarang juga mentah. Itu harus kita stop, stop, stop. Kita tidak dapat apa-apa," tegas Jokowi saat menghadiri Pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2022 di Jakarta Timur seperti dikutip Antara, Selasa (1/3).

Baca juga : Bikin Gaduh Soal Azan, ICMI Desak Jokowi Evaluasi Menag

Menurut Jokowi, penjualan bahan mentah tidak menghasilkan nilai tambah bagi Negara, termasuk pada penciptaan lapangan kerja dari industrialisasi, bea keluar, PPN hingga Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Oleh sebab itu, dia memerintahkan, untuk menghentikan ekspor nikel sejak 2020. Kemudian pada tahun ini, Indonesia juga berencana stop ekspor bauksit.

Baca juga : Akhirnya, Jokowi Turun Tangan

Dia mengakui, rencana kebijakan larangan ekspor bauksit ini berpotensi mendapatkan sanksi dari Uni Eropa. Namun, langkah tersebut diperlukan agar Indonesia bisa mendapatkan nilai tambah melalui pengolahan bahan mentah, seperti nikel, bauksit dan tembaga.

"Ini yang namanya transformasi ekonomi. Nikel dulu, meskipun kita masih dibawa WTO, digugat oleh Uni Eropa. Kalau kita tidak berani mencoba seperti itu, tidak berani melakukan seperti itu, sampai kapan pun yang kita kirim hanya bahan mentah," kata dia.

Baca juga : PDIP Puji Keberhasilan Pemerintah Jokowi Dan Amin

Transformasi ekonomi melalui industrialisasi, sambung Jokowi, dilakukan agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya bertumpu pada sektor konsumsi yang berkontribusi sebesar 56-58 persen. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.