Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gara-gara Perang Rusia Vs Ukraina
Duh, Pemulihan Ekonomi Dunia Jadi Makin Lemot
Sabtu, 23 April 2022 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perekonomian dunia sebenarnya sudah mulai beranjak pulih setelah dihantam pandemi Covid-19. Namun sayang, pemulihannya melambat akibat terdampak perang Rusia dengan Ukraina.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bersama Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Wajiyo menghadiri Pertemuan Musim Semi International Monetary Fund dan World Bank (IMF-World Bank). Termasuk di dalamnya pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral negara G20 yang diselenggarakan pada tanggal 18-23 April 2022 di Washington D.C. Amerika Serikat.
Baca juga : Demi Lemahkan Rusia, Perang Di Ukraina Sengaja Dibikin Lama
Diterangkan Perry, pertemuan tersebut menyoroti pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut. Namun, capaian positif ini mengalami perlambatan akibat Covid-19 varian Omicron. Dan semakin melambat imbas terjadinya perang Rusia Vs Ukraina.
“Selain menyebabkan krisis kemanusiaan, konflik telah menyebabkan kenaikan harga energi dan pangan yang menyebabkan tekanan inflasi, di tengah disrupsi pasokan barang yang meningkat. Serta kenaikan volatilas di pasar keuangan dan aliran modal,” kata Perry dalam keterangan tertulis BI, kemarin.
Baca juga : Ekspor Kopi Tidak Terganggu Perang Rusia Vs Ukraina, Ini Penjelasannya
Ia melanjutkan, sejumlah faktor risiko yang mempengaruhi kinerja perekonomian global bersumber dari kemungkinan memburuknya konflik di Ukraina. Kemudian, eskalasi sanksi atas Rusia, meningkatnya kembali kasus dan varian baru Covid- 19, perlambatan pertumbuhan ekonomi China, dan peningkatan tekanan sosial akibat kenaikan harga pangan serta energi.
Pada acara tersebut, Perry menyampaikan pentingnya bauran kebijakan yang komprehensif dan koordinasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Baca juga : Kebijakan Perdagangan Terbuka Bantu Pulihkan Ekonomi Indonesia
Menurutnya, koordinasi kebijakan moneter dan fiskal di tingkat nasional juga perlu dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi, dengan tetap menjaga tingkat inflasi di tengah kenaikan harga energi dan komoditas.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya