Dark/Light Mode

Kejar Cuan, Milenial Perlu Waspadai Pencucian Uang

Sabtu, 23 April 2022 21:10 WIB
Direktur Utama IKComm Ira Koesnon Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, dan CEO Aplikasi Pintu Jeth Soetoyo dalam webinar: Mau Tajir Instan? Hati-Hati Kena Pencucian Uang!, Sabtu (23/4). (Foto: IKComm)
Direktur Utama IKComm Ira Koesnon Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, dan CEO Aplikasi Pintu Jeth Soetoyo dalam webinar: Mau Tajir Instan? Hati-Hati Kena Pencucian Uang!, Sabtu (23/4). (Foto: IKComm)

 Sebelumnya 
Hal senada diungkapkan Jeth Soetoyo, CEO Pintu. Menurutnya, jika ingin berinvestasi lakukanlah secara perlahan dan hati-hati. Jangan langsung percaya jika diiming-imingi kaya mendadak karena sebuah investasi tidak bisa langsung mendapat keuntungan.

“Lakukan riset terlebih dulu. Sekarang akses internet kan mudah, banyak informasi di sana. Pilih sumber baik news maupun sumber lain yang kredibel. Intinya, kita harus mengedukasikan diri sendiri agar semakin mengerti produk yang kita beli. Pilih platform yang sudah diregulasi OJK dan Bappebti. Kita juga perlu mengerti seberapa banyak risiko yang akan kita ambil dalam investasi itu,” tuturnya.

Baca juga : Ketua Komjak: Dukungan GMKI Sangat Berarti Dalam Percepatan Pengusutan Kasus Mafia Migor

Ketika dimintai komentar terkait asset kripto yang dijadikan salah satu tempat pencucian uang, Jeth tidak menutup mata pada kemungkinan tersebut. Kendati demikian, Jeth meyakini bahwa masih banyak jenis investasi yang aman dan diawasi OJK. “Pasti ada saja masalah-masalah tersebut, dan kripto bisa jadi salah satu tempat pencucian uang. Tapi kripto di aplikasi Pintu terhubung ke jaringan blockchain yang sifatnya terbuka sehingga mudah di-track,” ujarnya.

Direktur Utama IKComm Ira Koesno mengharapkan, melalui webinar ini generasi milenial semakin paham mengenai investasi yang benar-benar legal dan aman. Pada akhirnya, anak-anak muda perlu menyadari mencari cuan dan menjadi kaya tidak ada yang bersifat instan, karena semuanya perlu usaha dan kerja keras. “Selain itu, webinar ini juga dimaksudkan untuk membuat anak muda berhati- hati dalam memilih produk investasi dan mengerti ke mana uang investasi mereka mengalir, agar terhindar dari target pencucian uang,” ujar Ira Koesno.

Baca juga : Waspada, Jangan Kepedean

Ira menambahkan, kurangnya pemahaman terkait kegiatan trading dan investasi menyebabkan sebagian besar penggunanya buta terhadap aturan. Kaum muda juga perlu mengetahui bahwa Pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memblokir banyak situs dan aplikasi ilegal binary option.

“Banyak instrumen trading online abal-abal berkedok investasi di Indonesia, di antaranya adalah Binomo, Exness, IQ Option, USG FOREX, OCTAFX, OLYMP TRADE, QOUTEX, WELTRADE, URBAN FX TRADE, dan BRAVO FX. Anak-anak muda perlu tahu ini,” ucapnya lagi. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.