Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dana Hibah PSR Signifikan Ringankan Beban Petani

Senin, 25 April 2022 00:28 WIB
Kepala Dinas Perkebunan Musi Banyuasin Ahmad Toyibir (Foto: Istimewa)
Kepala Dinas Perkebunan Musi Banyuasin Ahmad Toyibir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dulu diberikan Rp 25 juta per hektare ketika KUD Karya Mukti, Musi Banyuasin, melakukan peremajaan kelapa sawit, sangat berdampak positif. Terutama petani diringankan beban bunga ketika masa pembangunan kebun antara 3-5 tahun.

Ketua KUD Karya Mukti, Musi Banyuasin, Bambang Gianto menyatakan hal ini pada webinar seri 2 Dampak Positif Program PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit dengan tema “Dampak Pendanaan BPDPKS untuk Petani Sawit” yang diselenggarakan Media Perkebunan dan BPDPKS. Dengan dana hibah BPDPKS, kata dia, petani dan koperasi ketika berhubungan dengan perbankan untuk dana lanjutan bisa lebih mudah. Karena kebun sudah terbentuk sehingga bank yakin memberi pinjaman.

“Apalagi kalau pekebun punya dana pendamping sendiri, maka manfaatnya akan besar sekali karena tidak menanggung bunga bank. Dari 6 desa anggota KUD Karya Mukti, hanya 1 desa yang terpaksa meminjam dana perbankan untuk lanjutan, sedang 5 desa lainnya punya dana sendiri,” papar Bambang.

Baca juga : KBRI Bandar Seri Begawan Bagikan Bantuan Sembako Ke PMI Di Brunei

Dengan dana BPDPKS, lanjut, bila untuk dana lanjutan petani mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 6 persen, maka ketika dana hibah masih Rp 25 juta per hetare, keringanan biaya bunga mencapai Rp 4,5 juta per hektare. Sekarang, naik menjadi Rp 30 juta per hekare, maka keringanan biaya bunga jadi Rp 6 juta hektre bila pembangun kebun 4 tahun. Itu artinya, jika pembangunan kebun terlambat sampai 5 tahun, maka keringanan biaya bunga Rp 7,5 juta per hektare.

Biaya membangun kebun saat ini mencapai Rp 50 juta-Rp 65 juta sampai P3 atau tanaman menghasilkan. KUD Mukti Jaya yang melakukan replanting tahap 1-2 dengan total luas 3.200 hektare dan sekarang sudah berproduksi 2.448 hetare, keringanan biaya bunga pembangunan kebun mencapai Rp 11 miliar lebih. "Apalagi kalau seluruh Indonesia maka keringanan biaya bagi petani sangat besar sekali, sangat bermanfaat dan significant," lanjutnya.

Total dana PSR tahap 1-2 yang didapat KUD Karya Mukti mencapai Rp 61 miliar. Setelah berjalan 4,5 tahun, hasil penjualan TBS dari kebun yang di-replanting mencapai Rp 57 miliar.

Baca juga : Didukung Pemerintah, PSR Bikin Petani Sawit Bergairah

Masalah terbesar yang dihadapi adalah legalitas. Dari 4 koperasi eks PIR Trans di Muba, ada 1.116 hektare yang masuk dalam kawasan hutan meskipun tanahnya sudah bersertifikat. Koperasi agak sulit berhubungan dengan instansi seperti KLHK menghadapi situasi ini. Tetapi dengan pendampingan pemda masalah ini bisa diselesaikan dan sekarang sudah menjadi areal penggunaan lain. Sedang sertifikat tanah dilakukan penataan ulang.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perkebunan Musi Banyuasin Ahmad Toyibir menyatakan, salah satu kunci sukses utama PSR adalah dinas perkebunan harus mau capai mendampingi kelembagaan petani. Kunci lainnya adalah kelembagaan pekebun.

Di Muba, kelembagaan pekebun eks petani plasma yang sudah dibina perusahaan selama 25 tahun merupakan modal tersendiri. Kemauan kelembagaan pekebun yang sangat besar untuk melakukan peremajaan secara mandiri dan swadaya dengan modal pengalaman selama ini. Karena hasilnya juga diyakini bagus maka pasti tidak akan kesulitan mencari offtaker TBS.

Baca juga : KAI Sediakan Tiket Angkutan Lebaran Khusus Peserta Motis

“Dengan kemauan yang besar beberapa kelembagaan pekebun yang tadinya tidak solid akhirnya mereka bersemangat kembali untuk bersatu. Dinas memberikan keyakinan dan pendampingan. Dinas perkebunan harus mau capai. Kalau tidak maka kelembagaan akan begitu-begitu saja,” kata Ahmad.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.