Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Alokasi KUR Ditingkatkan
Ringankan Beban Rakyat Di Tengah Lonjakan Harga, Pemerintah Tambah Bansos
Kamis, 14 April 2022 16:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Respons cepat dan sinergi yang baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta seluruh stakeholders dalam mengendalikan pandemi, telah menjadikan Indonesia memiliki landasan ekonomi yang baik dan berhasil tumbuh sebesar 3,69 persen (yoy) pada tahun 2021.
Respons cepat ini kembali memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional. Sehingga, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pemulihan ekonominya telah mencapai tingkat sebelum pandemi.
Penguatan sinergi dan koordinasi dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional terus dilakukan pemerintah. Ini juga merupakan bagian dari upaya mencapai target-target pembangunan, yang berkualitas dan inklusif.
“Income per kapita yang sempat turun, kini bisa kembali ke 4.350 dolar AS. Sinyal pemulihan juga terlihat dari berbagai index di berbagai daerah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) DKI Jakarta Tahun 2023 yang digelar secara virtual, Kamis (14/4).
Baca juga : Program KUR Taxi Alsintan Banyak Dikejar Petani
Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa kembali ke negara berpendapatan menengah atas.
“Beberapa hal terkait dengan PMI juga masih di atas 51,3. Kita juga tahu, bahwa selama Covid-19, dana pihak ketiga yaitu dana masyarakat yang disimpan di perbankan mencapai double digit. Sehingga, kapasitas perbankan kita cukup,” tambah Menko Airlangga.
Terkait tantangan global yang terjadi akibat kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, Menko Airlangga mengatakan, Indonesia berpotensi mendapatkan pemasukan dari ekspor komoditas. Mengingat beberapa harga komoditas seperti batu bara, tembaga, gas alam, CPO, dan nikel terus meningkat.
Selain itu, pemerintah juga tengah memitigasi risiko yang dihadapi, akibat kenaikan harga komoditas energi dan pangan yang terjadi lantaran kondisi geopolitik tersebut.
Baca juga : Pengamat Kebijakan Publik: Jangan Takut Naikkan Harga Pertamax
Terkait peredaman inflasi, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah mendorong agar proses distribusi komoditas bisa berjalan dengan baik.
Pemerintah Daerah diharapkan turut serta dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), untuk mengontrol inflasi.
Pemerintah Pusat juga melanjutkan pemberian stimulus ekonomi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022, dengan alokasi anggaran Rp 455,62 triliun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Program PEN dibagi dalam bidang Kesehatan dengan alokasi anggaran Rp 122,5 triliun. Perlindungan Masyarakat Rp 154,8 triliun. Serta Penguatan Pemulihan Ekonomi sebesar Rp 178,3 triliun.
Baca juga : Lippo Sediakan Fasilitas Pengolahan Limbah Air Bekas Pakai
“Khusus menjelang Ramadan ini, pemerintah meluncurkan penebalan perlindungan sosial. Terutama akibat kenaikan minyak goreng, besarnya Rp 100 ribu per bulan dan diberikan untuk 3 bulan sekaligus. Sebesar Rp 300 ribu. Bantuan itu diberikan kepada lebih dari 20 juta masyarakat," tutur Menko Airlangga.
"Perlindungan sosial tersebut mencakup BT-PKLWN yang disalurkan kepada 2,5 juta masyarakat. Pemerintah akan segera disalurkan,” imbuhnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya