Dark/Light Mode

KTNA Tegaskan Tidak Ada Mafia Benih

Senin, 25 April 2022 08:43 WIB
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional Yadi Sofyan Noor/Ist
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional Yadi Sofyan Noor/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menegaskan, tidak ada praktek mafia benih padi dan jagung. Dia menjamin hal ini karena petani menggunakan benih unggul dan melakukan praktik pemupukan berimbang.

“Tuduhan adanya mafia bibit tidak begitu jelas konteksnya dan tidak mendasar. Fakta di lapangan tidak ada masalah bibit, tidak ada keluhan petani tentang bibit, harga bibit di pasaran juga normal-normal saja, tidak terdengar ada mafia bibit. Juga tidak ada mafia pupuk," ujar Sofyan di Jakarta, Minggu (24/4).

Baca juga : Akademisi IPB: Berbasis E-Katalog, Mafia Benih Wassalam

Sofyan menegaskan, kenyataannya, benih atau bibit yang beredar adalah benih bersertifikat Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), sehingga terkontrol dan memiliki produktivitas yang cukup tinggi. 

Dirinya pun tidak menampik akan adanya keluhan petani terkait pupuk subsidi. 

Baca juga : H-10, Trafik Penerbangan Di Bandara AP II Mulai Meningkat

Namun demikian, hal ini masalahnya bukan kelangkaan, tapi memang alokasinya yang kurang, sedangkan kebutuhan petani lebih banyak. 

"Kami juga tidak pernah mendengar dan bahkan sudah membuktikan bahwa di lapangan tidak ada mafia bibit. Pengadaan bibit sudah melalui e-Katalog dan harga sudah dipastikan, sehigga terkontrol," bebernya.

Baca juga : Tidak Ada Matahari Kembar Di Demokrat

Sofyan menjelaskan, mafia bibit adalah kelompok orang/lembaga yang memonopoli dalam mengatur supply-demand pemasaran bibit. Pada faktanya, pasar bibit merupakan open market.

“Artinya, siapa pun bisa mengakses pasar bibit. Jadi tidak ada mafia bibit. Kalau memang ada mafia, saya di garda terdepan membasmi dan memberantas habis mafia-mafia itu. Kita semua sepakat, mafialah yang merusak kehidupan petani dan ekonomi nasional," pungkasnya. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.