Dark/Light Mode

Tak Ganggu Distribusi Daging Sapi

ID Food Gercep Cegah Penularan Wabah PMK

Jumat, 13 Mei 2022 07:08 WIB
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI (Persero) selaku induk Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan. (Foto: KBUMN)
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI (Persero) selaku induk Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan. (Foto: KBUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Holding Pangan ID Food gerak cepat (gercep) melakukan pencegahan untuk menjaga hewan ternaknya terpapar wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah terjadi di Jawa Timur (Jatim).

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI (Persero) selaku induk Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan mengatakan, anak usaha sektor peternakan, PT Berdikari, telah melakukan beberapa langkah upaya pencegahan agar ternak tidak terjangkit wabah PMK.

“Kami terus melakukan pengawasan, monitoring dan sosialisasi pencegahan kepada seluruh mitra ID Food Group. Termasuk asosiasi pedagang dan mitra peternak untuk memberikan proteksi kepada hewan ternak, sesuai arahan Pemerintah,” ujar Frans melalui siaran pers, kemarin.

Ia menyebutkan upaya pencegahan yang dilakukan pihaknya. Antara lain, tidak memasukkan ternak dari wilayah yang terduga terdampak PMK.

Lalu, melakukan tindakan karantina dan isolasi terhadap ternak yang baru datang atau pindah dari lokasi kandang lain dengan menggunakan prosedur biosecurity yang ketat pada wilayah kawasan peternakan yang dikelola anak usaha Holding. Kemudian, mengupayakan vaksin terhadap ternak sapi dan domba, hingga berbagai upaya pencegahan lainnya.

Baca juga : Menko Airlangga Minta Jatim Percepat Penyelesaian Proyek

“Dengan langkah-langkah itu, kami harapkan dapat memutus penyebaran PMK pada hewan ternak,” katanya.

Ia menambahkan, meski terjadi wabah PMK, daging sapi tetap tersedia di pasar. Hal itu diketahuinya dari kegiatan Operasi Pasar dan informasi dari asosiasi pedagang dan mitra.

Kabar itu diamini Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara. Ditegaskannya, pihaknya sejauh ini dapat terus mendistribusikan pasokan stok daging sapi, baik daging sapi segar maupun beku kepada mitra pasca Lebaran.

“Daging sapi yang kami distribusikan sehat dan aman. Ketersediaan daging sapi terpenuhi,” ucap Harry.

Saat ini Berdikari memiliki stok hewan ternak 1.408 ekor sapi di Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Selatan. Serta 1.213 ekor domba di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga : Kementan Pastikan Stok Daging Sapi Cukup Jelang Lebaran

“Sejak berita adanya dugaan PMK, proses pengetatan terhadap biosecurity kandang ditingkatkan. Baik itu untuk petugas perlengkapan maupun pakan ternak,” tegasnya.

Harry berharap, Pemerintah melalui Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) dapat segera mendapat hasil strain virus PMK. Sehingga bisa menentukan vaksin yang tepat buat pencegahan agar wabah tidak meluas.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi berharap, dengan adanya instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melockdown daerah-daerah terjangkit wabah PMK, penyebaran PMK ke daerah lain dapat dicegah.

“Instruksi lockdown dilakukan untuk empat kabupaten di dua provinsi di Aceh dan Jawa Timur. Ini bagus karena penyebaran virus cepat, bisa lewat udara,” terang Asnawi kepada Rakyat Merdeka.

Namun, ia menyarankan Pemerintah untuk tetap melakukan sosialisasi dan edukasi. Menurutnya, hewan ternak yang sempat terjangkit wabah, sudah diisolasi dan sembuh dalam kurun waktu 14 hari, bisa tetap dipotong dan dijual.

Baca juga : Pasokan Daging Sapi, Ayam, Telur di Jawa Tengah Aman Dan Lancar

“Tapi, harus dipastikan benar-benar sudah sehat sebelum dipotong. Sapi diperiksa lagi sehingga aman dikonsumsi,” tegasnya. Ia juga berharap, Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengobati hewan terkena PMK.

Selain itu, memberikan ganti rugi bagi peternak yang tak bisa menjual hasil ternaknya. Dia memastikan wabah PMK tidak mengganggu pasokan. Karena, masa Idul Fitri sudah selesai. Konsumsi masyarakat sudah menurun. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.