Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi
Presiden Pake Jurus Hadapi Pandemi Covid
Minggu, 15 Mei 2022 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perekonomian Indonesia tengah dibayang-bayangi ancaman dampak resesi global. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah akan mengambil sejumlah kebijakan. Salah satunya, mengontrol khusus perkembangan di sektor pangan dan energi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), mewaspadai ancaman resesi global akibat pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS), ketidakpastian global, dan perang Rusia-Ukraina.
Presiden meminta semua pihak untuk mewaspadai ancaman tersebut. Saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/5), Jokowi menyoroti potensi kenaikan inflasi akibat ketidakpastian perekonomina global.
Baca juga : Pimpinan Serikat Pekerja Turki Temui Presiden KSPSI Andi Gani
“Ini (inflasi) akan memunculkan resesi di banyak negara. Oleh karena itu, pengelolaan ekonomi makro dan mikro harus betul-betul diikuti secara detail,” pinta Jokowi.
Secara umum, resesi ekonomi ditandai dengan terjadinya kontraksi pada Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut yang sempat dialami Indonesia di 2020.
Jokowi meminta para menterinya memberikan perhatian khusus berbagai hal yang berkaitan dengan sektor pangan dan energi. Bila perlu, Pemerintah menggelar rapat terbatas (ratas) mingguan membahas dua sektor tersebut, seperti rapat rutin dalam penanganan kasus Covid-19.
Baca juga : Taxi Alsintan Bantu Petani Kembangkan Inovasi Pra Dan Pasca Panen
“Urusan pangan, urusan energi harus juga dilakukan mingguan, karena betapa pentingnya pengelolaan dua hal ini bagi stabilisas ekonomi kita, utamanya harga dan barang-barang pokok rakyat,” tegas Jokowi.
Terlepas dari kondisi tersebut, Jokowi bersyukur karena perekonomian nasional masih mampu bergeliat di tengah berbagai ketidakpastian. Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,01 persen di kuartal pertama 2022.
“Ini sebuah angka yang kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, saya kira growth kita sangat baik, sehingga harus kita pertahankan, kita tingkatkan di kuartal yang kedua nanti,” kata Jokowi.
Baca juga : Beda Dengan China, Hong Kong Percepat Pelonggaran Aturan Covid-19
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, di tengah kondisi dunia yang sedang tidak kondusif, Pemerintah Indonesia berada di jalur yang tepat dalam menghadapi berbagai tantangan. Penanganan pandemi Covid-19 yang makin membaik ikut membangkitkan aktivitas ekonomi domestik. Indonesia juga telah mengimplementasikan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang berfokus kepada insentif bisnis dan dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Dengan menjamin inklusivitas, kita akan dapat membangun masyarakat yang berdaya tahan lebih kuat setelah pandemi Covid-19,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis (12/5).
Sebagai bukti, lanjut dia, perekonomian Indonesia mampu tumbuh positif di angka 5,01 persen pada Kuartal I-2022.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya