Dark/Light Mode

Marak Isu Bahaya Mikroplastik, Masyarakat Diminta Bijak

Jumat, 20 Mei 2022 08:19 WIB
Ilustrasi galon plastik. (Foto: Ist)
Ilustrasi galon plastik. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Maraknya isu bahaya mikroplastik pada air kemasan perlu disikapi bijak oleh masyarakat.

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang mengatakan, sampai saat ini belum ada risiko kesehatan terkait mikroplastik.

Baca juga : DPR Minta Masyarakat Waspada Di Keramaian

"Masyarakat tak perlu cemas," kata Rita dalam sebuah diskusi yang dikutip, Jumat (20/5). "Badan POM tak pernah lepas dari mengawasi segala hal terkait keamanan dan mutu obat dan makanan untuk menjaga kesehatan masyarakat," lanjutnya.

Menurut Rita, mikroplastik pada dasarnya adalah unsur serpihan plastik yang tak kasat mata. Ukuran satu hingga lima mikrometer. Mikroplastik pada dasarnya ada di semua unsur plastik jika sampai mengalami degradasi, alias rutuh dari badan polimer, baik karena karena perubahan suhu, gesekan dan sebagainya.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Mahasiswa PTIK Sosialisasi Bahaya Narkoba Ke Masyarakat

"Degradasi itu bisa terjadi pada plastik jenis PET, PC, PP," katanya merujuk pada jenis plastik yang jamak dijumpai di pasaran dalam wujud wadah botol plastik air minum. 

Namun, merujuk pada maklumat WHO, Rita mengatakan, belum merekomendasikan pemantauan rutin atas kontaminasi mikroplastik dalam air kemasan. "Sampai saat ini, belum ada resiko kesehatan terkait mikroplastik," katanya menegaskan.

Baca juga : Pro Kontra Kedatangan Miyabi, Wagub Riza Minta Masyarakat Bijak

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia, Rachmat Hidayat mengatakan, belum ada studi ilmiah yang secara kuat membuktikan bahaya mikroplastik bagi tubuh manusia. “The Joint WHO#FAO Committee on Food Additives selaku lembaga pengkaji risiko untuk keamanan pangan belum mengevaluasi toksisitas mikroplastik,” katanya.

Isu bahaya mikroplastik pada air minum menjadi isu hangat di banyak negara, termasuk Indonesia, setidaknya dalam empat tahun terakhir. Pemantiknya adalah laporan hasil riset uji kontaminasi mikroplastik pada air keran (tap water) dan pada air minum dalam kemasan plastik pada 2018. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.