Dark/Light Mode

Bakir Siapkan Strategi Menuju Green Industry

Dekarbonisasi Topang Bisnis Pupuk Indonesia

Sabtu, 21 Mei 2022 07:30 WIB
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman (kiri) 
bersama Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto, begitu atraktif menjelaskan soal pupuk dari A-Z, saat berkunjung ke dapur redaksi Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta, kemarin. (Foto: KHAIRIZAL ANWAR/RM).
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman (kiri) bersama Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto, begitu atraktif menjelaskan soal pupuk dari A-Z, saat berkunjung ke dapur redaksi Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta, kemarin. (Foto: KHAIRIZAL ANWAR/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan mendukung penuh dekarbonisasi. Sebab, bagi perusahaan pelat merah itu, industri ramah lingkungan (green industry) merupakan salah satu pilar penting bisnis di masa depan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman mengatakan, untuk menjadi perusahaan yang sustain, maka harus mulai dekarbonisasi. Apalagi, Indonesia terikat pada komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) tahun 2030 dan netralitas karbon di tahun 2060.

“Kebetulan, untuk industri amonia, (kami) sangat diuntungkan (melakukan dekarbonisasi),” ujar Bakir saat berkunjung ke kantor Rakyat Merdeka, Kamis (19/5).

Baca juga : Sabet 3 Medali, Jerry Sambuaga Apresiasi Perjuangan Tim Boling Indonesia

Pasalnya, sambung Bakir, amonia ini bukan hanya sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea saja. Tetapi bisa juga dijadikan bahan baku untuk membuat bahan peledak. Serta, menjadi bahan baku untuk menghasilkan energi.

“Amonia ini bisa juga sebagai bahan bakar (fuel) alternatif di masa depan yang rendah emisi. Karena nggak ada unsur karbonnya. Jadi, industrinya hijau,” terang Bakir.

Ia menyebut amonia juga bisa digunakan sebagai alat angkut atau media transportir untuk membawa hidrogen.

Baca juga : Gandeng JRB, BNI Salurkan Pinjaman Yen Ke Ichii Industries Indonesia

“Misal, hidrogen ini mau dibawa dengan kapal. Risikonya besar, safety tinggi karena bocor sedikit saja, atau kena udara saja, bisa memicu ledakan,” ungkapnya.

Untuk itu, ketika ada investor masuk ke Indonesia mau berinvestasi pada hidrogen, maka cara mengangkutnya juga kudu dipikirkan matang-matang.

“Hidrogen diangkut dengan amonia sudah biasa. Makanya, semuanya menghubungi Pupuk Indonesia. Kami pun banyak melakukan MoU (Memorandum of Understanding) soal ini. Makanya sekarang ada pelabuhan amonia. Pupuk Indonesia juga punya kapal amonia,” bebernya.

Baca juga : Lawan India Di Final Piala Thomas, Ini Persiapan Tim Bulutangkis Putra Indonesia

Di kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto juga membeberkan, upaya-upaya yang dilakukan perusahaan dalam proses dekarbonisasi. Salah satunya, mendukung ekosistem dekarbonisasi yang dibentuk Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Ekosistem melibatkan banyak perusahaan pelat merah lain seperti PT PLN, PT Pertamina, dan PT Perkebunan Nusantara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.