Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Banyak Yang Belum Melek Risiko Finansial Masa Depan
Aset Dana Pensiun Kita Kalah Dengan Malaysia
Selasa, 31 Mei 2022 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Total aset asuransi dan dana pensiun di Indonesia masih kalah dibandingkan Malaysia. Pada tahun 2020, misalnya, aset asuransi dan dana pensiun di Indonesia kurang dari 20 persen terhadap nominal Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, angka tersebut cukup jauh dari total aset asuransi dan dana pensiun di Malaysia dan Singapura, yang masing-masing mencapai 60 persen dan 85 persen dari PDB.
“Karena itu, potensi asuransi dan dana pensiun yang belum berkembang di Indonesia cukup tinggi,” ujar Airlangga di acara Indonesian Financial Group International (IFG) Conference 2022 di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Kemandekan Pembaharuan Pemikiran Agama
Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset industri dana pensiun Indonesia tumbuh 4,07 persen. Pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,12 persen.
Hingga akhir 2021, OJK juga mencatat pelaku dana pensiun Indonesia hanya 212 perusahaan atau instansi.
“Selama ini, masih cukup banyak pekerja di Tanah Air yang belum memiliki akses terhadap dana pensiun,” ungkap Airlangga.
Baca juga : Agama Semakin Berjarak Dengan Para Pemeluknya
Padahal, kata dia, ruang tumbuh untuk sektor asuransi sebenarnya cukup besar. Sementara penetrasi sektor tersebut di Indonesia termasuk terendah di kawasan.
“Kami harapkan, setidaknya Indonesia bisa menyamai Malaysia nantinya,” harap Airlangga.
Menurut eks anggota DPR ini, kontribusi asuransi dan dana pensiun dalam pendalaman dan perluasan pasar keuangan sangat dibutuhkan.
Baca juga : Tenang, Pemudik Bisa Divaksin Di Pelabuhan
Hal tersebut sangatlah penting bagi stabilitas sektor keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan di tahun mendatang.
Selama pandemi Covid-19, sektor asuransi telah memainkan peran penting dalam mendukung kebutuhan keuangan untuk mengatasi biaya tinggi dari Covid-19.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya