Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diungkap Adian, Aktivis 98 Perjuangkan Bantuan Rumah Buat Keluarga Korban Trisakti

Kamis, 19 Mei 2022 16:21 WIB
Anggota DPR Adian Napitupulu/Ist
Anggota DPR Adian Napitupulu/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota DPR Fraksi PDIP Adian Napitupulu buka-bukaan soal penyerahan bantuan rumah dan modal usaha kepada keluarga korban Trisakti. Menurut Adian, bantuan itu tidak diberikan tiba-tiba, tetapi melewati perjuangan bersama para Aktivis 98, sebagaimana dijanjikan oleh Presiden Jokowi di tahun 2018.

Adian bercerita, bermula dari tahun 2018 saat pembicaraan dengan Presiden di Hotel Salak, Bogor, 4 tahun lalu. Saya mengulang kembali pembicaraan Presiden Jokowi dengan beberapa aktivis 98 terkait rumah untuk keluarga mahasiswa korban Trisakti. Presiden setuju, lalu meminta saya mengkoordinasikan hal itu dengan Mensesneg.

Baca juga : Usung Tema Antioligarki, Partai Pelita Bukan Cuma Untuk Warga Muhammadiyah

“Perlu dicatat dan digarisbawahi, rumah tersebut tidak diberikan tiba tiba, tapi diperjuangkan bersama kawan-kawan korban sesama aktivis 98 sejak 4 tahun yang lalu,” tegas Adian lewat pesan tertulisnya yang diterima, Kamis (19/5).

Politisi nyentrik itu mengatakan, jika pemberian bantuan empat unit rumah kepada keluarga korban Trisakti dari Menteri BUMN Erick Thohir dan bantuan modal dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto itu dianggap kesalahan, maka limpahkan kesalahan tersebut kepada aktivis 98 yang sudah memperjuangkan hal tersebut sejak 4 tahun lalu.

Baca juga : Perbankan Diminta Terapkan Asas Kehati-hatian

“Jika itu salah, maka yang salah adalah komitmen saya dan kawan-kawan untuk menepati janji, rasa peduli serta keberpihakan pada korban. Tidak ada motif lain, tidak ada tujuan lain,” ucapnya.

Adian berharap, pihak lain jangan hanya mengkritik, namun ikut memberikan masukan kepada Erick Thohir, Agung Gumiwang, Airlangga Hartarto dan para aktivis, untuk mengetahui kapan bisa memberikan bantuan kepada orang lain, apakah di awal kepemimpinan, pertengahan atau di akhir kepemimpinan mereka, agar tidak dikaitkan dengan politik praktis.

Baca juga : Lebih Banyak Keluar Kandang

Menurut Adian, perbuatan baik yang dilakukan oleh pejabat publik sekarang atau mendekati momentum politik, sering ditanggapi negatif oleh pihak-pihak tertentu.

“Menurut saya, kapan pun waktu pemberiannya, jika dipandang dari kacamata konspiratif dan tendensius, tetap saja selalu dianggap ada kepentingan politik di balik itu,” katanya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.