Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Awal pekan, nilai tukar rupiah dibuka melemah cukup tinggi 0,66 persen ke level Rp 14.649 per dolar AS dibandingkan perdagangan Jumat (10/6) di level Rp 14.553 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura minus 0,19 persen, won Korea Selatan turun 1,5 persen, dolar Taiwan anjlok 0,59 persen, bath Thailand minus 0,28 persen, yuan China minus 0,25 persen, ringgit Malaysia anjlok 0,22 persen dan rupee India turun 0,1 persen.
Baca juga : 29 Kepala Daerah Sepakat Dukung Pemekaran Papua
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya terpantau menguat 2,15 persen ke level 104,51. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,39 persen ke level Rp 15.334, terhadap poundsterling Inggris 0,39 persen ke level Rp 17.945, dan terhadap dolar Australia minus 0,22 persen ke level Rp 10.251.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS berada di level tertinggi dua minggu terhadap euro pada Jumat, menjelang data inflasi yang akan memandu jalur pengetatan kebijakan Federal Reserve, dan setelah Bank Sentral Eropa mengatakan akan memulai kampanye kenaikan suku bunga bulan depan.
Baca juga : Joss! Awal Pekan Rupiah Meroket
"Dalam waktu dekat, pasar juga memperkirakan The Fed pekan ini akan mengumumkan kenaikan suku bunga 50 basis poin kedua dari tiga kali berturut-turut, yang telah mendorong dolar dalam beberapa bulan terakhir," sebutnya dalam riset harian yang dikutip, Senin (13/6).
Selain itu, imbal hasil (yield) obligasi AS juga naik hingga 3,2 persen. Menurutnya, hal itu mendorong pasar berpikir untuk menghindari aset berisiko.
Baca juga : Masjid Nabi Untuk Pertunjukan Seni
Ibrahim memproyeksi mata uang rupiah sepanjang hari ini bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.540 - Rp 14.600 per dolar AS.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya