Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jabat Ketum Parpol, Diragukan Bakal Fokus Kerja
Mendag Baru Ditantang Taklukkan Harga Migor
Minggu, 19 Juni 2022 06:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perombakan kabinet diharapkan bisa memperkuat kinerja Pemerintah. Di antaranya, menekan harga minyak goreng (migor) yang saat ini masih tinggi alias di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengangkat Zulkifli Hasan atau Zulhas menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) baru menggantikan Muhammad Lutfi. Dan, Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) menggantikan Sofyan Djalil.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, reshuffle kabinet menambah soliditas Kabinet Indonesia Maju untuk menghadapi tantangan ke depan.
Baca juga : Mendag Zulhas Segera Eksekusi Perintah Presiden Turunkan Harga Migor
“Kami harapkan semoga bisa makin menguatkan perekonomian, meski untuk posisi Mendag, saya rasa belum sesuai harapan (masyarakat),” kata Bhima kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan saat ini, menteri ekonomi strategis harusnya diisi oleh kalangan profesional yang mengerti permasalahan teknis. Selain itu, tidak terafiliasi dengan kepentingan politik.
“Sayangnya, Presiden Jokowi menunjuk Ketua Partai Politik menjadi mendag. Ini (rangkap jabatan) bisa menyebabkan tidak fokus kerja sehingga tidak optimal meningkatkan ekonomi, khususnya sektor perdagangan,” sambungnya.
Baca juga : Gus Halim: Kian Bagus Kinerja Pendamping Desa, Kian Berkualitas Perencanaan Desa
Namun begitu, Bhima berharap, Presiden Jokowi memberikan arahan tegas kepada mendag baru untuk segera mengambil kebijakan-kebijakan strategis di sektor perdagangan agar perekonomian Indonesia tetap stabil di tengah tekanan kondisi global.
“Saat ini ada sinyal resesi dari Amerika Serikat, kenaikan suku bunga The Fed, dampak perang Ukraina-Rusia, tentu hal ini adalah tantangan yang harus direspons mendag sejak hari pertama menjabat,” lanjut Bhima.
Bhima meminta, Ketua Umum Partai Amanat Nasional tersebut fokus meningkatkan daya saing dari produk ekspor bernilai tambah.
Baca juga : Sebaiknya Fokus Kendalikan Harga
Sehingga, barang-barang ekspor dari Indonesia nantinya tidak terpengaruh fluktuasi harga-harga komoditas di pasar internasional.
Diingatkannya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) punya peran penting untuk membuka peluang pasar alternatif. Terutama kondisi saat ini di mana Amerika mengalami tekanan dan China mengalami kelesuan permintaan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya