Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
CORE Indonesia: Pemerintah Perlu Perkuat Peran BUMN Stabilkan Harga Migor
Selasa, 21 Juni 2022 21:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah dinilai perlu memperkuat peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk ikut serta menstabilkan harga minyak goreng, terutama minyak goreng curah. Karena komoditas itu menguasai hajat hidup orang banyak. Perlu diwujudkan program jangka Panjang dengan BUMN sebagai penyangga harga.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, lambatnya penurunan harga minyak goreng saat ini terjadi karena adanya masalah di hilir. Terutama rantai distribusi hingga ke tangan konsumen minyak goreng curah.
Baca juga : BNPT Dan Al-Azhar Mesir Perkuat Kerja Sama Kenalkan Islam Moderat
"Minyak goreng ini juga menguasai hajat hidup orang banyak, terutama kalangan bawah dan pelaku industri. Jadi sama seperti beras atau BBM, perlu dukungan BUMN, dengan menjadi penyangga minyak goreng curah, tetapi khusus curah untuk kalangan bawah," terangnya, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (21/6).
Melibatkan BUMN dapat dilakukan untuk mengatasi masalah jangka panjang. Misalnya dengan program jangka panjang. Misalnya menugaskan BUMN menjadi penyangga harga. Saat ini, pemerintah perlu solusi cepat untuk mengatasi masalah jangka pendek, yaitu harga minyak goreng curah yang masih tinggi.
Baca juga : Indonesia Peringkat 1 Transparansi Anggaran Di Asia Tenggara
Fokus persoalannya menurutnya adalah di rantai distribusi dari produsen ke distributor dan retailer dan agen penjual yang kecil-kecil. Ini perlu diperhatikan. Pemerintah, menurutnya, memiliki perangkat yang memadai untuk menjangkau ini, sehingga titik-titik pengecer yang ditetapkan tidak lagi membutuhkan rantai distribusi tambahan.
"Sehingga tidak ada kenaikan harga sampai ke tangan konsumen. Bukan suplai yang kurang, tetapi distribusinya. Artinya itu yang perlu dipahami dulu oleh Pak Menteri yang baru menjabat. Jadi beliau tahu umumnya, tetapi sebagai Menteri perdagangan kan beliau perlu tahu juga secara mendetail," terangnya lagi.
Baca juga : Nami/Shida Pertahankan Takhta Juara
"Jadi harus diawasi titik-titik distribusi ini. Ini yang penting sekarang untuk jangka pendek. Nah, kalau jangka pendek ini sudah tercapai, harga minyak goreng curah di pasar tradisional sudah Rp 14.000 per liter, maka perlu dijalankan program jangka panjang, misalnya menugaskan BUMN menjadi penyangga harga," sarannya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya