Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Komnas Perempuan Dukung KAI Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual

Jumat, 24 Juni 2022 19:10 WIB
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dan Komisioner Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshor bertemu Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo di Stasiun Gambir, Kamis (23/6). (Foto: Istimewa)
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dan Komisioner Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshor bertemu Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo di Stasiun Gambir, Kamis (23/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan Andy Yentriyani dan Komisioner Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshor bertemu Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Didiek Hartantyo di Stasiun Gambir, Kamis (23/6).

Mereka memberikan dukungan terhadap langkah yang KAI lakukan terhadap kejadian pelecehan seksual dalam perjalanan kereta yang sempat viral kemarin.

"Komnas Perempuan sangat mengapresiasi dan juga mendukung langkah proaktif yang dilakukan oleh KAI dalam menyikapi persoalan kekerasan seksual khususnya pelecehan seksual. Langkah KAI dengan melakukan blacklist terhadap pelaku, momennya sangat tepat karena kita juga baru saja punya Undang Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual," ujar Andy Yentriyani.

Baca juga : Pelaku Pelecehan Seksual Di-blacklist KAI, Rasain Lu!

Komnas Perempuan berharap korporasi termasuk BUMN seperti KAI, turut mendukung dan melakukan kampanye terkait anti kekerasan seksual. Tujuannya agar tersedianya transportasi yang aman bagi perempuan yang tidak bisa hanya dengan segregasi ruang, tapi justru adanya perubahan pola pikir dan pola penyikapan pada persoalan kekerasan seksual tersebut.

Terkait langkah blacklist, Komnas Perempuan menilai hal tersebut merupakan salah satu shock therapy yang baik agar semua orang tau akibat yang dilakukan jika melakukan pelecehan seksual selain ancaman pidana pada UU TPKS.

Komnas Perempuan juga mengapresiasi KAI karena memberikan perhatian dan pemulihan terhadap korban dengan memastikan korban merasa nyaman dan aman dengan informasi yang dia serahkan kepada KAI.

Baca juga : Rempuni Deklarasi Dukung Mbak Puan Nyapres 2024

"Kami menilai masih banyak ruang untuk bagaimana kita dapat memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih baik terhadap kasus kekerasan seksual. Kami berharap KAI dan Komnas Perempuan dapat berkolaborasi untuk aspek edukasi dan pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal di KAI," tutup Andy.

Pada pertemuan kali ini, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan kepada Komnas Perempuan bahwa KAI secara tegas tidak menolerir tindakan kekerasan seksual ataupun perundungan seksual di moda kereta api.

KAI merupakan moda transportasi massal sehingga diharapkan seluruh elemen baik petugas maupun sesama pelanggan saling menjaga dan menghormati.

Baca juga : KAI Blacklist NIK Pelaku Pelecehan Seksual, Nggak Bakal Bisa Naik Kereta Sampai Kapan Pun

"KAI menjalin komunikasi dengan Komnas Perempuan dalam rangka membangun kereta api yang aman, nyaman, dan ramah kepada semua kaum terutama kaum perempuan. Kolaborasi dengan Komnas Perempuan adalah dalam rangka sosialisasi, edukasi, maupun pembinaan kepada masyarakat melalui media yang dimiliki KAI untuk meningkatkan kesadaran dalam bertransportasi sesuai etika," ujar Didiek.

Pelaku pelecehan pada perjalan KA Jarak Jauh telah di blacklist oleh KAI sehingga tidak dapat menggunakan layanan KA Jarak Jauh sampai waktu yang belum ditentukan. Tujuannya adalah untuk memberikan efek jera terhadap pelaku kekerasan seksual.

"KAI tidak menolerir kekerasan seksual dan secara tegas tidak memberikan ruang kepada pelaku kekerasan seksual di transportasi kereta api. KAI berharap seluruh pelanggan saling menghormati satu sama lain serta melaporkan jika ada perilaku mencurigakan kepada petugas maupun contact center KAI agar dapat segera ditindaklanjuti," tutup Didiek. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.