Dark/Light Mode

Imbas PMK

Peternak Ngeluh Sulit Pasok Hewan Kurban Ke Jakarta

Jumat, 1 Juli 2022 07:26 WIB
Sapi di sebuah peternakan. (Foto: Istimewa)
Sapi di sebuah peternakan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman bagi peternak hewan. Salah satunya Pemilik Setia Farm, Setyo Hermawan.

Peternak hewan asal Purworejo, Jawa Tengah ini mengaku kesulitan mendistribusikan hewan kurban dari daerahnya ke kota besar. Terutama memasok sapi ke Provinsi DKI Jakarta.

"Padahal justru dari Jakarta jelang Idul Adha banyak pesanan," ujar Setyo dalam diskusi virtual yang digelar Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Jakarta, dikutip Kamis (30/6).

Setyo menjelaskan, alasannya dia susah memasok hewan ke kota besar. Soalnya, akibat PMK, banyak kota besar yang menerapkan aturan ketat. Bahkan setiap kota ada yang beda aturannya. Namun ia tidak merinci secara detail regulasi apa saja yang membuatnya repot memasok.

"Yang pasti kondisi ini berpengaruh terhadap pemesanan dan distribusi hewan kurban," jelasnya.

Baca juga : Terima Vaksin PMK, Gubernur Kalsel Apresiasi Keseriusan Kementan

Setyo bersama rekan-rekan peternak mengeluhkan kondisi ini. Peternak benar-benar mengalami kesulitan dalam pendistribusian akibat kebijakan-kebijakan tersebut.

"Setiap kota atau setiap tempat memiliki kebijakan pribadi yang sifatnya melarang masuk untuk ternak dari daerah lain. Begitu juga dilarang ternak keluar dari daerah tersebut. Itu salah satu dampak yang kami rasakan," tambah Setyo.

Sebagai distributor dan pencetak bibit ternak yang siap dipotong atau dikurbankan kata Setyo, sapi dan hewan ternak miliknya rata-rata masuk ke kota-kota besar, seperti Jawa Barat, Surabaya, DKI Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya.

"Artinya dengan kebijakan dan regulasi yang ada, saat ini kita memang masih belum mempunyai kesempatan atau cara bagaimana ternak kami terdistribusikan secara utuh dan normal ke pemesan atau customer tersebut," jelasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Pertanian per Rabu 28 Juni 2022 menyebutkan terdapat 19 Provinsi yang dilaporkan terjadi kasus PMK dengan jumlah hewan ternak yang tertular mencapai 283.606 ekor.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Pastikan Penyaluran BBM Tepat Sasaran

Dari jumlah itu, sebanyak 91.555 ekor sembuh, 187,661 ekor belum sembuh, 2.689 ekor dipotong bersyarat, 1.701 ekor mati, dan 315.000 ekor sudah divaksinasi. Masih dari sumber yang sama, terdapat lima provinsi dengan kasus PMK terbanyak.

Yakni Jawa Timur sebanyak 114.921 kasus, Nusa Tenggara Barat (NTB) 43.282 kasus, Aceh 31.923 kasus, Jawa Barat 30.456 kasus, dan Jawa Tengah 30.386 kasus.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Suganda mengatakan, sampai sekarang masih mengupayakan pemenuhan ketersediaan hewan kurban untuk Idul Adha yang kian dekat. Ia menilai, secara nasional ketersediaan hewan kurban masih mencukupi, bahkan surplus.

"Kementan terus mengupayakan pemenuhan ketersediaan hewan kurban sesuai dengan kebutuhan. Secara nasional kita yakin bahwa ketersediaan hewan kurban kita masih mencukupi, bahkan surplus," kata Agung.

Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah agenda aksi dalam rangka mencegah dan mengatasi penyebaran wabah PMK terus meluas. Mulai dari pembentukan gugus tugas, pengadaan vaksin hingga vaksinasi massal.

Baca juga : Mendag Sidak Stock Point Migor Curah Rakyat Pasar Kramat Jati Jakarta

"Kita telah membentuk gugus tugas, pembuatan Posko, lockdown zona wabah, distribusi obat, antibiotik dan disinfektan, juga sosialisasi dan edukasi masyarakat," kata Agung.

Sementara untuk agenda yang bersifat temporary, Agung menyebutkan pihaknya telah melakukan pengadaan vaksin yang saat ini berjumlah 3 juta dosis serta pembatasan lalu lintas hewan dan produk hewan.

Sejauh ini, Agung menyampaikan, pemerintah telah memutuskan mendistribusikan sebanyak 800.000 dosis vaksin yang tersedia. Sementara 2,2 juta dosis lainnya, akan segera diputuskan dalam waktu dekat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.