Dark/Light Mode

Lebih Terbuka, Juga Tepat Sasaran

Erick: OSS Dan NIB Mudahkan UMKM Untuk Dapat Bantuan Kredit

Rabu, 6 Juli 2022 18:21 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi Kementerian Investasi, yang menggandeng Kementerian UMKM dan Kementerian BUMN untuk bekerja sama menyukseskan ekonomi rakyat, dalam event kelimanya pada hari ini, Rabu (6/7).

“Ini tentu sesuai dengan anjuran Bapak Presiden, yang selalu menekankan bahwa basis pertumbuhan ekonomi kita adalah ekonomi kerakyatan. UMKM harus dikedepankan, agar bisa mendapat porsi yang besar. Tentu tanpa membedakan, bagaimana perusahaan besar kita menjadi pemain global,” kata Erick dalam acara Pemberian NIB kepada 550 pelaku UMK di Surakarta, Rabu (6/7).

Upaya tersebut, lanjutnya, antara lain ditujukan untuk menciptakan keseimbangan ekonomi. Erick pun lantas mengilustrasikan keseimbangan tersebut, dengan kegiatan membuat kopi.

“Bikin kopi itu kan ada gula, kopi, dan air panas. Diaduk atau tidak diaduk? Tentu diaduk, supaya merata dan enak. Coba, kalau bikin kopi tapi nggak diaduk. Pasti rasanya nggak enak. Nah, ekonomi juga begitu. Perlu keseimbangan,” jelas Erick.

Baca juga : Kapolri: Pelestarian Budaya, Sekaligus Untuk Dekat Dengan Masyarakat

“Bapak Presiden mengatakan, kita ini bukan negara kapitalis. Bukan juga negara oligarki. Kita adalah negara yang punya pondasi kuat, yang didorong ekonomi kerakyatan dan UMKM. UMKM, kita jadikan sebagai rantai pasok yang berkesinambungan, juga untuk pemain global kita,” imbuhnya.

Erick menegaskan, dalam kolaborasi antar kementerian, Kementerian BUMN tidak menganut prinsip jeruk makan jeruk.

“Apakah tugas Pak Bahlil saya ambil? Tidak. Tugas Pak Teten saya ambil? Tidak. Tugas Pemerintah Daerah saya ambil? Tidak. Tugas KADIN saya ambil? Tidak. BUMN fokus pada pembiayaan dan pendampingan. Kalau bisa buka pasar, tentu akan kita bantu,” beber Erick.

Fokus BUMN pada kegiatan pembiayaan, antara lain terlihat melalui pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga : Ingin Tekan Tawuran, Erick Thohir Limpahkan Banyak Program

“Tahun 2024, Presiden menargetkan KUR mencapai 30 persen. Tapi nanti ke depannya, seluruh pembiayaan perbankan di Indonesia harus mencapai 50 persen. Tidak kalah dengan tetangga kita di Malaysia dan Singapura. Ini harus kita pastikan,” papar Erick.

Untuk tahap awal, pemerintah memastikan KUR tahun ini ada di angka Rp 338 triliun. Naik dibanding angka pada tahun sebelumnya, yang hanya Rp 260 triliun.

Dengan proses KUR yang dimudahkan oleh sistem Online Single Submission (OSS) dan Nomor Izin Berusaha (NIB), Erick optimis pembiayaan UMKM akan lebih terbuka dan tepat sasaran.

Erick pun menyemangati UMKM, dengan menceritakan kelompok ibu-ibu nasabah Mekaar, yang jumlahnya terus bertambah. Sekalipun di masa sulit seperti pandemi Covid.

Baca juga : Erick: Jangan Malu-malu Untuk Bangkit

Sebelum pandemi, jumlah nasabah PNM Mekaar hanya 5,6 juta. Di masa pandemi, bertambah 7,1 juta. Sehingga totalnya, ada 12,7 juta.

"Kalau ibu-ibu di desa-desa yang pinjamannya Rp 1-4 juta di bawah grup BRI-PNM Mekaar, bisa tumbuh saat Covid menjadi 7,1 juta, kenapa UMKM yang lain nggak bisa? Artinya, kalau kita mau, kita bisa. Di saat sulit, kita harus buktikan bahwa ekonomi kita tumbuh," pungkasnya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.