Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Yess, Jerman Bersedia Dongkrak Kemampuan Teknis Sepak Bola Indonesia
- Makin DIminati, BNI Agresif Garap Bisnis Wealth Management
- Bicara Di Rakornas Kepala BPSDM Se-Indonesia, Ini Pesan Waka BPIP
- Kejar Target 14 Persen Di 2024, KSP Minta Koordinasi Sampai Ke Tingkat Bawah
- Leg Kedua Lawan PSM, Serdadu Tridatu Siapkan Tos-tosan
Koki Dan Menunya Harus Istimewa
Airlangga: KTT G20 Bakal Jadi `Restoran` Jempolan
Senin, 11 Juli 2022 06:50 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Presidensi G20 di Indonesia harus menjadi momentum bangkitnya seluruh negara. Untuk itu, Pemerintah tak ingin menyia-nyiakan kesempatan lewat forum internasional tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, perhelatan G20 yang digelar di Indonesia harus menjadi ‘restoran’ yang luar biasa, guna menangani krisis global.
Airlangga menganalogikan forum G20 sebagai sebuah restoran yang jempolan bagi seluruh negara.
Baca juga : Panen Mulai Marak, Harga Bawang Merah Bakal Kembali Normal
“G20 harus menyajikan menu yang luar biasa. Kecuali makanannya tidak pernah datang, karena kokinya bertengkar di dapur,” kata Airlangga, dalam rekaman video pembukaan 2nd Sherpa Meeting di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin.
Menurutnya, peran G20 sebagai forum ekonomi global utama sangat penting dalam masa krisis ini.
Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, semua anggota G20 harus memegang tanggung jawab. Dan perlu memberikan solusi untuk mengatasi masalah krisis tersebut.
Baca juga : Anggaran Kesehatan Jadi Bancakan Pemda
Dia mencontohkan, invasi Rusia ke Ukraina tidak hanya berdampak bagi kedua negara. Tapi juga berdampak terhadap jutaan orang di seluruh dunia. Sehingga, G20 diharapkan dapat menetapkan jalan bagi stabilitas, pemulihan dan kemakmuran global.
“Tanggung jawab kami membawa solusi untuk mengangkat orang dari keluhan mereka. Untuk memberikan harapan bagi kehidupan yang lebih baik, dan memastikan tidak ada orang, negara atau wilayah yang tertinggal,” jelas Airlangga.
Tak hanya perang Ukraina-Rusia, Airlangga juga mengutip laporan Program Pangan Dunia PBB, yang menyebutkan bahwa melonjaknya harga pangan dapat mengakibatkan 323 juta orang di dunia menghadapi risiko ketidakamanan pangan.
Baca juga : Airlangga Hartarto Bertekad Hentikan Politik Identitas
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dunia, pertumbuhan ekonomi global telah menurun. World Bank Group bahkan memproyeksikan pertumbuhan global hanya 2,9 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya