Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Desas-desus Pembelian Saham FREN Oleh Alibaba

Begini Kata Pengamat…

Senin, 11 Juli 2022 11:47 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah investasi teranyar pada DANA, giliran emiten milik Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dikabarkan akan dipinang oleh investor grup global Alibaba.

Perusahaan milik Jack Ma disebut akan masuk menjadi pemegang saham FREN. Rumor ini berembus makin kencang dini ini, di mana dikabarkan pembicaraan makin serius tentang pengambilalihan saham berlangsung kian intensif.

Kolaborasi antara Sinarmas dan Alibaba sendiri sudah berjalan sejak akhir tahun 2021. Hal tersebut juga bersamaan dengan rencana Alibaba untuk mengincar kepemilikan saham FREN kemungkinan dengan dua skema yang ditentukan.

Pertama, dengan cara membeli waran lalu mengonversi menjadi saham FREN. Namun, skema ini dinilai terlalu besar oleh Alibaba, walaupun FREN sendiri diketahui telah beberapa kali melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) disertai dengan pemberian waran. Terakhir kali pada PUT April 2021, FREN memberikan sebanyak 91.886.644.115 Waran Seri III.

Baca juga : Pejabatnya Kapan Jadi Tersangka

Selanjutnya, pada skema kedu,  yakni Alibaba akan masuk untuk langsung membeli saham FREN, yang mana skema ini mungkin saja dipilih karena harga pasar saham FREN bertengger di bawah Rp 100 per saham, lebih murah dibandingkan pada tahun lalu.

Melalui skenario pembelian langsung saham FREN ini, dana segar yang disalurkan Alibaba nantinya bisa masuk ke kantong Sinarmas sebagai penjual.

Sementara itu, menurut rumor yang beredar Alibaba berencana akan membeli saham sebanyak 5 persen pada 2022 ini.

Adapun salah satu faktor yang menarik Alibaba untuk menjadi pemegang saham adalah rencana keterlibatan FREN dalam pembangunan ekosistem teknologi 5G tahun 2021.

Baca juga : Institusi Pendidikan Tak Boleh Abai Terhadap Penyebaran Ideologi Radikal

Rencana ekspansi pengembangan jaringan 5G ini diproyeksikan dapat mendukung kebutuhan internet of things (IoT) sebagai perangkat yang mampu mengirimkan data melalui jaringan tanpa bantuan perangkat komputer dan manusia.

Sinarmas dan FREN tidak memberikan komentar mengenai rumor aksi korporasi dengan investor global Alibaba ini, tetapi keduanya pun berpendapat kolaborasi dengan investor global akan membuka kesempatan untuk bisa berkembang lebih pesat.

Kendati demikian, semua pihak perlu mendapatkan keuntungan yang merata, terlebih kepentingan pelanggan adalah prioritas utama.

Pengamat teknologi Heru Sutadi mengatakan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan internet merupakan pekerjaan besar dan padat modal.

Baca juga : Tok! Pemegang Saham BNI Setujui Akuisisi Bank Mayora

Sehingga menurut dia, diperlukan kerja sama dan kolaborasi, baik operator telekomunikasi, pemerintah dan tentunya juga vendor dan investor.

“Sektor telekomunikasi merupakan sektor terbuka untuk investasi asing, sehingga mayoritas investor asing bisa ikut investasi dalam pembangunan telekomunikasi di Indonesia,” ujar Heru ketika dihubungi, Senin (11/7). 

Maka, aksi kolaborasi dengan investor dalam maupun luar negeri menjadi upaya tepat untuk bisa membantu agar operator lebih optimal.

Investasi tersebut, sambung dia, dapat menguntungkan tidak hanya membuka lapangan kerja tapi juga pajak yang dihasilkan serta alih teknologi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.