Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bank Sentral G20 Bahas Uang Digital Pesaing Kripto
BI Masih Kaji Risiko Dan Pastikan 3 Hal Ini
Selasa, 12 Juli 2022 11:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mata uang digital atau digital currency jadi topik menarik di seminar hibrid Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 hari kedua, di Nusa Dua, Bali (12/7).
Soalnya, bank sentral sedang mengkaji peluang diterbitkannya pesaing kripto, yakni mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC).
Baca juga : Zulhas Sambangi Mentan, Bahas Pangan Hingga Perlindungan Petani
Deputi Gubernur BI Doni P Joewono mengatakan, pandemi Covid-19 berkontribusi besar pada pesatnya pertumbuhan aset kripto di dunia. Termasuk, Indonesia. Sebab, mata uang digital ini lebih mudah, transparan dan tanpa batas negara.
Namun aset kripto bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, aset kripto punya potensi untuk mengembangkan inklusi dan efisiensi sistem keuangan.
Baca juga : Pasok Gas, Gagas Dukung Daya Saing Kerajinan Rotan
Namun di sisi lain, juga berpotensi menimbulkan sumber risiko baru yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi, moneter, dan sistem keuangan.
"Guna mengatasi risiko terhadap stabilitas dari aset kripto tersebut, dibutuhkan kerangka regulasi untuk mengatasinya," kata Doni dalam diskusi yang menjadi side event rangkaian G20 Finance Track: Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG), di Nusa Dua, Bali, Selasa (12/7).
Baca juga : Sidang AFSIS Ke-20, Kementan Usung Digitalisasi Pertanian Untuk Perkuat Ketahanan Pangan
Karena itu, keberadaan aset kripto memacu bank sentral untuk menjajaki desain dan penerbitan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya