Dark/Light Mode

Bank Sentral G20 Bahas Uang Digital Pesaing Kripto

BI Masih Kaji Risiko Dan Pastikan 3 Hal Ini

Selasa, 12 Juli 2022 11:26 WIB
Deputi Gubernur BI Doni P Joewono. (Foto: Ist)
Deputi Gubernur BI Doni P Joewono. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Mayoritas bank sentral dunia, sebut Doni, telah mulai melakukan tahapan riset dan percobaan sesuai dengan karakteristik negaranya masing-masing.

Selain itu, dukungan dan masukan industri juga merupakan masukan penting bagi bank sentral dalam merencanakan desain CBDC.

Baca juga : Zulhas Sambangi Mentan, Bahas Pangan Hingga Perlindungan Petani

Berbagai bank sentral berhati-hati dan terus mempelajari kemungkinan dampak dari CBDC tersebut, termasuk Indonesia.

Bank Indonesia terus mendalami CBDC dan akhir tahun ini berada pada tahap untuk mengeluarkan white paper pengembangan Digital Rupiah.

Baca juga : Pasok Gas, Gagas Dukung Daya Saing Kerajinan Rotan

Ia menyebutkan ada 6 tujuan eksplorasi penerbitan CBDC. Pertama, menyediakan alat pembayaran digital yang risk-free menggunakan central bank money.

Kedua, memitigasi risiko non-sovereign digital currency. Ketiga, memperluas efisiensi dan ke tahapan sistem pembayaran, termasuk cross border.

Baca juga : Sidang AFSIS Ke-20, Kementan Usung Digitalisasi Pertanian Untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Lalu keempat, memperluas dan mempercepat inklusi keuangan. Berikutnya, kelima, menyediakan instrumen kebijakan moneter baru. Dan terakhir, keenam, memfasilitasi distribusi fiscal subsidy.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.