Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bernilai Ekonomi Tinggi, Kelor NTT Makin Mendunia Lewat G20

Rabu, 13 Juli 2022 19:52 WIB
Penjaga stand tengah menunjukkan sejumlah produk olahan daun kelor, pada 2nd Sherpa Meeting G20, di Labuan Bajo, NTT, Selasa (12/7). (Foto: InfoPublik)
Penjaga stand tengah menunjukkan sejumlah produk olahan daun kelor, pada 2nd Sherpa Meeting G20, di Labuan Bajo, NTT, Selasa (12/7). (Foto: InfoPublik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Potensi marungga atau kelor (Moringa oleifera L) lokal Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin terbukti dengan banyaknya produk olahannya yang berhasil di ekspor. Tanaman kelor memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dibutuhkan berbagai negara untuk konsumsi maupun industri.

Kelor merupakan sumber pangan fungsional karena mengandung nutrisi dan senyawa bioaktif tinggi. Di NTT, terdapat dua jenis marungga, yakni marungga hijau dan merah, yang telah terdaftar di Pusat Perlindungan dan Pendaftaran Varietas Tanaman pada 2019. Bahkan, di tahun yang sama Pemprov NTT mulai 2019 menargetkan mengekspor daun kelor sebanyak 1.000 ton per tahun ke Afrika.

Daun kelor dipercaya sebagai bahan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Daun itu, sering disebut sebagai daun ajaib, selain untuk sayur pendamping makanan sehari-hari dapat juga diolah untuk pengobatan herbal. Tak hanya itu, di Indonesia kelor juga digunakan untuk teh hingga bahan kapsul untuk pengobatan.

Baca juga : Persaingan Lini Tengah Persib Makin Ketat

Pemprov NTT telah menyusun peta jalan pengembangan kelor sebagai komoditas unggulan dan terus mendorong ekspor produk olahan kelor. Founder New Eden Moringa, Lieta Isomortana, mulai menciptakan produk olahan kelor NTT pada 2019. Saat itu, setelah tinggal 18 tahun di Australia, dirinya memutuskan tinggal di Labuan Bajo, NTT.

"Di Australia, sebelum saya memutuskan pindah ke sini 2019, saya sudah konsumsi moringa. Setelah di Labuan Bajo baru saya tahu kalau moringa itu ternyata kelor yang selama ini telah saya konsumsi," kata Lieta di Labuan Bajo, Selasa (12/7), seperti keterangan Kominfo.

Sejak itulah, Lieta (47) mencoba peruntungannya dengan mengolah kelor dari tanah Flores untuk dijadikan powder (bubuk) seperti yang pernah dikonsumsinya saat di Australia. Lieta pun mulai berkeliling Labuan Bajo untuk mengajak para ibu-ibu lain untuk mengolah tanaman kelor.

Baca juga : Menlu AS: Kepemimpinan Indonesia Satukan G20

Lieta pun berhasil dengan peruntungannya. Lieta kini memiliki brand New Eden Moringa, yang merupakan produk olahan daun kelor dari para petani di Flores yang dijadikan bubuk teh, kopi, hingga garam. Bahkan, New Eden Moringa telah menembus 15 negara.

Pada 2nd Sherpa Meeting G20 yang berlangsung di Labuan Bajo pada 10-13 Juli 2022, brand yang dimiliki Lieta diikutsertakan dalam pameran UMKM. "Dengan keikutsertaan New Eden Moringa di acara ini, saya sih berharap lebih banyak negara yang mengenal kelor NTT, sehingga pangsa pasar di luar negeri pun makin bertambah," pungkas Lieta.

Sebelumnya, rombongan delegasi 2nd Sherpa Meeting G20 di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar), NTT dibawa mengunjungi Pulau Komodo serta sejumlah destinasi lainnya dalam program site visit pada Selasa (12/7). Delegasi juga diajak melihat bukti bahwa Indonesia sudah mulai melakukan transisi energi, yakni melihat panel surya milik PLN berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Messah.

Baca juga : Menkominfo Ajak Pelajar NTT Jadi Generasi Digital Native

2nd Sherpa Meeting di Labuan Bajo Berlangsung dari 9-13 Juli 2022 sejak delegasi tiba. Dihadiri secara fisik 19 negara anggota G20, 6 negara undangan, 9 organisasi internasional, dan 1 anggota G20.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.