Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Tambahan Gas Dari JTB Amankan Bahan Baku Produksi Petrokimia Gresik 2023
- Borneo FC Vs Persik Kediri: Awas, Macan Putih Ngamuk Lagi!
- Minta Hakim Tolak Pleidoi, Jaksa Nilai Penjara 8 Tahun Pantas Buat Putri Candrawathi
- Kunjungi Ponpes Yatofa di NTB, Anies Disambut Ribuan Santri dan Masyarakat
- Pertamina Targetkan 300 Mobil Tangki di Tahun 2025
Endus Potensi Kenaikan Investasi Dan Perdagangan
Pebisnis Bentuk KIKT Kawal Investor China
Senin, 25 Juli 2022 06:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Kerja sama perdagangan dan investasi China dan Indonesia diramal akan terus meningkat. Untuk mengawal potensi itu, pelaku usaha di dalam negeri membentuk Komite Indonesia Tiongkok (KIKT).
Ketua Kadin Komite Indonesia Tiongkok (KIKT), Garibaldi Thohir mengatakan, komite ini merupakan salah satu komite strategis bagi Kamar dan Dagang Industri (Kadin) Indonesia.
Nilai perdagangan Indonesia dengan China pada 2021 mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS atau meningkat 40 persen dari tahun sebelumnya.
Boy Thohir-sapaan akrab Garibaldi Thohir mengatakan, perdagangan tersebut diprediksi terus meningkat tahun ini. Total perdagangan Indonesia dan China periode Januari- Mei 2022 telah mencapai hampir 50 miliar dolar AS atau naik 27,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
“KIKT berkomitmen untuk bahu membahu dengan Pemerintah memastikan investor Tiongkok dapat menjalankan bisnisnya dengan baik, mendapatkan mitra terbaik di Indonesia, dan meningkatkan ekspor Indonesia ke Tiongkok,” ujar Boy dalam keterangan resminya di acara perkenalan dan silaturahmi pengurus KIKT, kemarin.
Bos Adaro Energy ini menjelaskan, KIKT akan berusaha mempererat people to people diplomacy dengan China, melalui kerja sama UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), seni budaya, entertainment, dan food diplomacy.
Ia berharap, hubungan baik yang terjalin antara Indonesia-China selama lebih dari 70 tahun akan terus membaik. Khususnya dalam hubungan ekonomi. Sehingga dapat mendukung Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan dan melakukan transformasi ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia telah melakukan transformasi ekonomi menjadi lebih efisien, maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas dalam 8 tahun terakhir.
Menurut Luhut, hal ini dicapai melalui hilirisasi industri, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, dan transformasi perdesaan.
Melalui upaya transformasi ekonomi yang konsisten, kata Luhut, ekonomi Indonesia selangkah lagi menuju menjadi negara maju.
Dalam satu dekade ke depan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dapat meningkat hingga 3,0 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita di kisaran 10 ribu dolar AS.
“Ketahanan ekonomi Indonesia didorong oleh proses transformasi ekonomi yang juga harus memperhatikan aspek lingkungan. Indonesia mendapat transfer teknologi, added value, penciptaan lapangan kerja untuk tenaga kerja lokal,” ungkapnya.
Berita Terkait : BNPT Gandeng Educational Initiatives
Luhut menilai, transformasi ekonomi juga membuat pemerataan ekonomi khususnya di daerah luar Jawa. Contohnya, Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), kawasan industri hijau di Kalimantan Utara (Kaltara), dan hilirisasi EV Battery Supply Chain.
Luhut menegaskan, hilirisasi industri membuat pembangunan menjadi lebih merata dan mendorong industrialisasi di wilayah timur Indonesia.
Potensi pengembangan hilirisasi industri di Indonesia semakin banyak dan dapat dilakukan secara multi-partit dengan kerja sama multi negara.
Kadin Roadshow B20
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mendukung pembentukan komitmen kerja sama antara Indonesia dan China.
Arsjad menyatakan siap memberikan bantuan untuk mendukung kelancaran kerja sama bilateral kedua negara.
Berita Terkait : Bamsoet Minta Para Pihak Tahan Diri dan Percayakan Ke Timsus Bentukan Kapolri
Selain pembentukan komitmen ini, Arsjad mengaku akan melakukan Roadshow B20 ke Beijing, China pada 25-27 Juli 2022.
Roadshow ini, lanjut Arsjad, sebagai upaya meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan China. Serta mengajak bisnis komunitas di China untuk berpartisipasi dalam kegiatan acara Bisnis Forum B20.
“Kadin berharap ke depannya hubungan antara Indonesia dan China akan semakin baik. Serta saling menguatkan perekonomian satu sama lain demi terwujudnya pemulihan ekonomi global yang inklusif,” ujarnya. [KPJ]
Tags :
Berita Lainnya