Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pemerintah Kudu All Out Tekan Backlog
Rakyat Miskin Tak Punya Rumah Naik Setiap Tahun
Jumat, 12 Agustus 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah diharapkan meningkatkan subsidi perumahan rakyat. Sebab, angka backlog di Indonesia belakangan ini meningkat setiap tahun.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Haru Koesmahargyo menyebut, hampir 12 juta orang di Indonesia tidak memiliki rumah. Angka ini merujuk pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, yang menyebutkan angka backlog kepemilikan perumahan mencapai 12,75 juta. Sebagai informasi, backlog merupakan kesenjangan antara rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat.
Menurut Haru, untuk memperkecil angka backlog perlu sinergi semua pihak terkait. Karena fakta di lapangan, industri yang bergelut di sektor perumahan, termasuk perbankan, saat ini hanya mampu menyediakan 200 ribu hingga 250 ribu unit rumah per tahun.
Baca juga : Pemerintah Luncurkan Buku Vaksinasi Covid-19, Ini Isinya
“Sementara, setiap tahun ada 400 ribu pasangan baru menikah. Mereka pasti membutuhkan rumah sehingga perlu ada perhatian khusus untuk persoalan ini,” tutur Haru kepada Rakyat Merdeka, Selasa (9/8).
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda sependapat dengan bos BTN. Menurutnya, setiap tahun angka backlog perumahan berpotensi semakin tinggi.
Hal itu terjadi tak lepas dari potensi penambahan sekitar 600 ribu penduduk Indonesia setiap tahunnya.
Dia menilai, backlog seharusnya tidak melulu diprioritaskan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Masyarakat kelas menengah yang tinggal ataupun bekerja di wilayah perkotaan, juga butuh hunian layak. Dan, jumlah kebutuhan itu cukup besar.
“Artinya, penyediaan hunian vertikal harus disediakan untuk masyarakat menengah dengan skema subsidi yang berjenjang. Dengan begitu, semua sektor bisa terpenuhi dan akhirnya backlog akan sedikit tertekan,” ujar Ali kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Ali mengklaim, dari keseluruhan rumah bersubsidi di Tanah Air, lebih dari 60 persennya dikontribusi oleh pengembang-pengembang anggota REI (Real Estate Indonesia). Apalagi saat ini Pemerintah belum memiliki land bank yang dapat digunakan untuk rumah subsidi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya