Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Digabung Dengan Holding Rumah Sakit
BUMN Diharapkan Bisa Pangkas Impor Farmasi
Jumat, 26 Agustus 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah berencana menggabungkan Holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Farmasi dengan Holding Rumah Sakit (RS). Langkah ini diharapkan memperkuat program ketahanan kesehatan nasional.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), selaku induk Holding BUMN Farmasi Honesti Basyir mengatakan, penggabungan dua holding ini adalah penugasan Pemerintah yang diharapkan terlaksana tahun ini.
“Mungkin namanya akan jadi Holding Kesehatan,” ujarnya, dalam acara Ngobrol Pagi (Ngopi) Bareng BUMN, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8).
Baca juga : Ciputra Golfpreneur 2022, Pegolf RI Diharapkan Bisa Jadi Juara
Saat ini, Holding Farmasi beranggotakan PT Kimia Farma dan PT Indofarma. Sehingga holding ini memiliki elemen-elemen layanan kesehatan yang lengkap. Yakni mulai dari manufaktur, sistem distribusi dan layanan kesehatan seperti klinik. Serta menjadi jaringan ritel farmasi terbesar di Indonesia, melalui outlet-outlet apotek Kimia Farma.
Bahkan per Juli tahun ini, kata dia, pihaknya mendapatkan satu anggota baru, yakni PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau Inuki, yang berfokus pada produk radiofarmaka atau pengobatan berbasis nuklir.
Bila dilihat dari grup, holding ini tak lagi bisa disebut Holding Farmasi. Sebab, ekosistem yang dimiliki holding farmasi sudah mencakup dari sektor hulu hingga hilir. Namun belum memiliki rumah sakit.
Baca juga : Bareskrim Tetapkan Tiga Bos PT RUBS Jadi Tersangka
“Holding BUMN Farmasi ini, lebih di sisi pemasok seperti obat, vaksin dan alat kesehatan. Sedangkan di layanan kesehatan, kami harus memperkuat hal tersebut, apakah itu rumah sakit atau klinik,” ungkapnya.
Honesti menilai, dengan penggabungan Holding Farmasi dan Holding RS, pihaknya tidak hanya menguasai sisi produk, namun layanan kesehatan.
Apalagi hingga kini belum ada benchmark di dunia, di mana ada korporasi yang memiliki ekosistem sangat lengkap di industri layanan kesehatan.
Baca juga : Mudahkan Pasien, Bayar Tagihan Rumah Sakit Kini Bisa Non Tunai
“Kalau kita bisa mengintegrasikan sisi suplai dan permintaan, maka hal ini luar biasa. Dan itulah yang menjadi amanah buat kami,” tuturnya.
Di samping itu, Bio Farma berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun sebelum melakukan aksi korporasi itu, perseroan akan melakukan spin off lini usaha operating atau manufaktur. Dan membentuknya sebagai suatu entitas perusahaan baru.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya