Dark/Light Mode

Hasil RUPST, Garuda Maintenance Facility Aero Asia Rombak Direksi

Jumat, 2 September 2022 19:27 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2021 pada Jumat (2/9). RUPST dihadiri oleh 25.443.017.741 suara atau sebesar 90,12 persen pemegang saham.

RUPST memutuskan lima agenda rapat. Yakni, persetujuan laporan tahunan tahun buku 2021 dan penetapan remunerasi tahun buku 2022 bagi direksi dan dewan komisaris.

Lalu, penunjukkan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku 2022, perubahan anggaran dasar, dan perubahan susunan pengurus.

Baca juga : Gelar RUPS Luar Biasa, BNI Rombak Direksi

Garuda Maintenance Facility Aero Asia mengesahkan laporan tahunan tahun buku 2021 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar 210,6 juta dolar AS dan menekan kerugian hingga 70 persen, dibanding tahun sebelumnya. Dari 311,3 juta dolar AS menjadi 94,5 juta dolar AS.

Pendapatan ini merupakan hasil dari upaya pemulihan berkelanjutan yang digalakkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Langkah pemulihan berkelanjutan tersebut diwujudkan dengan perbaikan kinerja fundamental melalui strategi menjaga bisnis lebih lean dan mengatur belanja modal agar lebih efektif.

Baca juga : Gandeng GNOTA, Garudafood Salurkan Beasiswa Di 4 Lokasi

Upaya diversifikasi bisnis yang telah dicanangkan pada 2020 pun mulai menunjukkan hasil di tahun 2021, di antaranya pada segmen industri pertahanan dan power services.

Pada Desember 2021, Garuda Maintenance Facility Aero Asia berhasil mendatangkan dan melakukan perawatan pada pesawat Hercules C130 pertama milik TNI Angkatan Udara.

Dari sisi pendapatan, segmen power services dan industri pertahanan berhasil mencatatkan peningkatan lebih dari 100 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga : Bela Kominfo, Partai Garuda: Mau Kita Biarkan Negara Diremehkan Aplikasi?

Direktur Utama Garuda Maintenance Facility Aero Asia Andi Fahrurrozi mengatakan, upaya pemulihan ditopang dengan penetrasi pada sektor-sektor yang tidak terlalu terdampak pandemi di antaranya power services, industri pertahanan, business & private jets, serta perawatan pesawat kargo.

"Catatan lainnya adalah Garuda Maintenance Facility Aero Asia mengalami peningkatan volume pekerjaan perawatan berat terutama dari pesawat kargo luar negeri," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.