Dark/Light Mode

Di Depan Menteri METI Jepang

Airlangga Bahas Kerja Sama Perdagangan, Investasi, IPEF Hingga KTT G20

Minggu, 4 September 2022 11:04 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dalam pertemuan dengan Menteri METI Jepang yang baru, Nishimura Yasutoshi, Sabtu (3/9). (Foto: Humas Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dalam pertemuan dengan Menteri METI Jepang yang baru, Nishimura Yasutoshi, Sabtu (3/9). (Foto: Humas Ekon)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menyeimbangkan aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi.  Dengan menekankan kelancaran aktivitas dan laju ekonomi, pengetatan protokol kesehatan, serta percepatan vaksinasi.

Kerja sama erat Indonesia dengan negara-negara lain di dunia, termasuk Jepang, turut menciptakan tren positif pemulihan di berbagai sektor, yang terdampak selama pandemi.

 

 

Baca juga : Bicara Di CIFTIS, Airlangga Bahas Kerja Sama Dan Inovasi Ekonomi Global

Total nilai perdagangan Indonesia dengan Jepang pada tahun 2021 mencapai 32,5 miliar dolar AS. Sedangkan nilai investasi Jepang pada tahun 2021, tercatat 23 miliar dolar AS.

Di bawah koordinasi Nishimura Yasutoshi yang baru diangkat sebagai Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) pada 10 Agustus lalu, kesepakatan kemitraan ekonomi Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) banyak mencapai kerja sama dan beberapa pembaruan.

Antara lain, meningkatkan ekspor Ikan Tuna Kaleng Indonesia dengan tarif yang lebih bersaing dibanding negara ASEAN lain, meningkatkan kuota bebas bea masuk menjadi 4.000 ton per tahun untuk ekspor pisang, dan mengubah syarat pembebasan bea masuk. Serta menambah kuota untuk ekspor buah nanas.

Sebelumnya, dalam pertemuan Juli lalu, Presiden RI dan PM Jepang sepakat untuk segera menyelesaikan pembaruan IJ-EPA, dan mengumumkannya saat KTT G20 November di Bali.

Baca juga : Di G20, Menteri Aly Bahas Pendidikan Dan Ekonomi Global

“Diharapkan, Jepang dapat mempertimbangkan tarif bea masuk untuk beberapa komoditas seperti ikan tuna, buah pisang dan nanas,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Nishimura Yasutoshi, Sabtu (3/9).

Menko Airlangga juga mengapresiasi peningkatan komitmen investasi swasta Jepang hasil pertemuan Presiden RI dengan CEOs Jepang sebesar 5,2 miliar dolar AS atau Rp 77,44 triliun.

Antara lain berupa pembangunan IKN, industri otomotif, industri baterai listrik, industri baja, pembangunan pembangkit listrik, dan infrastruktur transportasi.

Beberapa perusahaan otomotif Jepang juga telah meningkatkan investasi. Misalnya saja, Mitsubishi Motors yang berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor kendaraan. Terutama, untuk memproduksi kendaraan berbasis electric vehicle dengan rencana tambahan investasi Rp 10 triliun dalam periode 2022-2025.

Baca juga : Peringati HUT RI Dan Kemenko Perekonomian, Airlangga Cs Gelar Jalan Santai-Resmikan Studio Mini

Selain itu, Toyota Group juga telah merencanakan tambahan investasi Rp 27,1 triliun dalam rentang waktu 2022 hingga 2026.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.