Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Stok Pangan Aman, Inflasi Cenderung Terkendali

Selasa, 6 September 2022 09:04 WIB
Foto: Istmewa
Foto: Istmewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah intens memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan pangan nasional, agar sesuai kondisi terkini. Salah satunya melakukan penguatan stok beras.

“Dalam rapat diputuskan, pertama tentang kebijakan pembelian gabah/beras petani dengan fleksibilitas harga. Kedua, Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog dalam rangka penguatan stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) untuk melakukan pembelian gabah/beras dengan menggunakan fleksibilitas harga,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kebijakan Pangan, Jumat (2/9).

Ketua Umum Partai Golkar itu juga menjelaskan, pada Agustus 2022, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 2,64 persen. Secara rinci, komoditas bahan makanan yang memberikan andil deflasi pada Agustus 2022 adalah bawang merah 0,15 persen, cabe merah 0,12 persen, cabe rawit 0,07 persen, minyak goreng 0,06 persen, daging ayam ras 0,06 persen, tomat 0,03 persen, ikan segar, jeruk dan bawang putih masing-masing 0,01 persen.

Sementara komoditas yang memberikan andil dalam inflasi, yaitu Telur Ayam Ras dan Beras masing-masing 0,02 persen.

BPS juga mencatat inflasi IHK (indeks harga konsumen) pada Agustus 2022 sebesar 4,69 persen year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,94 persen yoy.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan, sektor energi dan pangan menjadi penyumbang terbesar dalam kenaikan inflasi. Usai kebijakan kenaikan BBM bersubsidi, memang diperlukan kebijakan meminimalir dampak kenaikan tersebut. Salah satunya, menjaga ketersediaan stok pangan di masyarakat.

"Jadi, sumber inflasi sampai Agustus 2022 ada di energi dan pangan. Di September 2022, energi akan naik seiring penyesuaian tarif BBM. Maka untuk meminimalisir dampak itu, inflasi pangan harus turun," kata Faisal.

Baca juga : Ditinggal Di Ayunan, Bayi 1 Bulan Meninggal Terendam Banjir Di Kota Sorong

Dengan demikian, langkah pemerintah memperkuat stok pangan usai kenaikan BBM bersubsidi bisa membantu menekan angka inflasi. 

Faisal menerangkan, ketika inflasi pangan bisa dikendalikan maka akan berpengaruh pada kenaikan inflasi secara umum.

"Jika berhasil dilakukan, inflasi umum naiknya akan cenderung terkendali," tambahnya.

Menurutnya, pengendalian inflasi pangan tidak hanya penting bagi upaya menekan inflasi secara umum, juga untuk menjaga daya beli masyarakat.

Selain itu, pengendalian inflasi pangan ini penting, karena pangan adalah kebutuhan pokok sehingga akan berkaitan erat dengan daya beli.

Faisal memperkirakan, kenaikan harga ketiga jenis BBM berisiko dapat memangkas pertumbuhan ekonomi. Sampai dengan semester I-2022, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,23 persen didukung oleh naiknya mobilitas setelah pelonggaran PPKM, bansos dari Pemerintah, dan kinerja ekspor yang tinggi di tengah naiknya harga komoditas unggulan.

"Dengan demikian, kami masih melihat ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh di kisaran 5 persen secara full-year tahun ini," ungkapnya.

Baca juga : AS-RI Sepakati Percepatan Transisi Ke Energi Terbarukan

Kenaikan harga BBM juga akan memicu naiknya inflasi karena dampak langsung dan lanjutan pada inflasi, seperti naiknya harga jasa transportasi, distribusi, hingga kenaikan sebagian harga barang dan jasa lainnya pula. Inflasi pada akhir 2022 diprediksi akan berada pada kisaran 6,27 persen.

Angka 6.27 persen itu sudah memperhitungkan inflasi pangan yang cenderung terkendali, walau sudah memasukkan dampak pengaruh inflasi BBM ke pangan terkait distribusi.

Beli Sesuai HPP

Peneliti Indef Rusli Abdullah mengatakan, pemerintah harus memberikan harga yang layak untuk gabah petani. 

“Bulog, pemerintah di sini harus turun pastikan agar harga pembelian Bulog sesuai HPP (Harga Pokok Penjualan), kalau seandainya petani mau menjual ke pembeli lain di atas HPP itu hak petani,” kata Rusli, Senin (9/5). 

Rusli berpendapat, kenaikan harga akibat dampak kenaikan harga BBM tidak akan jauh, karena sebenarnya harga bahan pangan seperti telur dan gandum sudah naik sebelumnya. 

“Sebenarnya sudah naik dari bahan olahan, gandum, telur, ditambah komponen di transportasi. Berapa kenaikannya? Ini tidak separah kalau seandainya kenaikan harga pakan naik sekian persen,” sebut Rusli.

Baca juga : AP II Sebut Penerbangan Perdana Pasca Pembukaan Bandara Halim Lancar

Pemerintah perlu memainkan peran dalam menjaga ketersediaan bahan pangan, khususnya beras. 

“Ada dua pihak, petani pengen harga tinggi, produsen pengen harga terjangkau,“ kata Rusli. 

Meski sekarang ada kritik kepada pemerintah karena menaikkan harga BBM, namun Rusli mengatakan, ini tidak akan berlangsung lama.

“Dalam satu dua bulan akan ada adjustment, ada titik keseimbangan baru. Saya kira untuk mencapai keseimbangan baru, tentu ada yang terdampak, artinya masyarakat bagian bawah,” kata Rusli. 

Ditambah lagi sebelum menaikkan harga BBM, Presiden Jokowi sudah bagi-bagi BLT. Sedikit banyak, keberadaan BLT untuk membantu masyarakat rentan menghadapi kenaikan harga karena BBM.

“Pemerintah sudah menyiapkan BLT, sebagai bumper. Namun bagaimana implementasinya di lapangan, BLT harus tepat sasaran," pungkas Rusli.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.