Dark/Light Mode

AS-RI Sepakati Percepatan Transisi Ke Energi Terbarukan

Jumat, 2 September 2022 20:42 WIB
Utusan Presiden AS untuk Perubahan Iklim John Kerry bertemu Menko Marves Luhut Pandjaitan di Bali membahas percepatan transisi energi ke energi terbarkan. (Foto Kedubes AS)
Utusan Presiden AS untuk Perubahan Iklim John Kerry bertemu Menko Marves Luhut Pandjaitan di Bali membahas percepatan transisi energi ke energi terbarkan. (Foto Kedubes AS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk Iklim John Kerry mengunjungi Bali pada 30 Agustus hingga 2 September 2022. Ia berpartisipasi dalam Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim negara-negara G20 dan pembicaraan bilateral dengan Pemerintah Indonesia terkait percepatan transisi Indonesia ke energi terbarukan.

Kerry dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyepakati kerangka kerja untuk mempercepat penyebaran energi terbarukan di Indonesia secara signifikan pada dekade ini. Untuk itu, AS, Jepang, dan negara-negara mitra memobilisasi pendanaan publik dan swasta yang signifikan untuk investasi transisi energi Indonesia.

Kerry dan Menko Luhut juga menyepakati urgensi dekarbonisasi sistem energi dengan mempercepat peralihan dari pembangkit listrik tenaga batu bara ke energi terbarukan. Termasuk pengurangan pemakaian dan penghentian penggunaan batu bara, serta efisiensi penggunaan akhir (end-use), bersamaan dengan memperkuat upaya untuk mencapai akses energi yang universal, terjangkau, dan andal.

Baca juga : HUT Ke-77 RI, Octa Investama Bawa Semangat Persatuan Dan Kegembiraan

"Mereka membenarkan bahwa pembiayaan untuk transisi energi, termasuk pembiayaan publik dan swasta, akan menjadi alat utama guna mendukung transisi energi Indonesia, dan Amerika Serikat menyatakan komitmennya untuk memobilisasi keuangan dalam mendukung transisi tersebut," pernyataan Kedubes AS, Jumat 2/8).

Kerry dan Luhut juga berdiskusi dengan sejumlah institusi keuangan. Para perwakilan keuangan swasta tersebut, merupakan anggota Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ). Mereka memberikan dukungan ketersediaan modal untuk infrastruktur terbarukan dan transisi batu bara.

Ini adalah pertama kalinya lembaga keuangan bergabung dengan Pemerintah Indonesia dan AS untuk membahas secara rinci persyaratan yang diperlukan untuk memobilisasi keuangan mereka untuk transisi energi Indonesia.

Baca juga : ETWG Jadi Percepatan Transisi Energi G20

“Amerika Serikat berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara mitra lain untuk memobilisasi investasi dalam mendukung transisi energi Indonesia," kata Kerry. 

Sementara Luhut menekankan, Indonesia bertekad untuk menjalankan transisi sistem tenaga listrik kami dari batu bara ke energi terbarukan.

"Indonesia menantikan komitmen pembiayaan berkelanjutan dan terpadu dari negara-negara maju, lembaga multilateral, filantropi, dan investor, serta peningkatan kapasitas serta dukungan teknologi untuk menerapkan transisi energi yang adil untuk masa depan kita bersama," sambungnya.

Baca juga : Anak Muda Serukan Dukungan Transisi Energi Negara-negara G20

Kemitraan ini harus memastikan bahwa transisi ini tidak mengganggu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.