Dark/Light Mode

Resmikan Gedung Baru, BPRS Artha Madani Buka Layanan Personal Banking

Kamis, 8 September 2022 09:24 WIB
Ratna Sari Dewi, pemegang saham BPR Syariah Artha Madani berbincang dengan Plt Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono bersama dengan Kepala Kantor OJK Regional 1 Jakarta Banten Roberto Akyuwen dan Direktur Utama BPR Syariah Cahyo Kartiko. (Foto : Ist)
Ratna Sari Dewi, pemegang saham BPR Syariah Artha Madani berbincang dengan Plt Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono bersama dengan Kepala Kantor OJK Regional 1 Jakarta Banten Roberto Akyuwen dan Direktur Utama BPR Syariah Cahyo Kartiko. (Foto : Ist)

 Sebelumnya 
Untuk itulah  kata Cahyo, peresmian Graha BPR Syariah ini merupakan sebuah pondasi menuju visi dan misi yang lebih besar kedepan yakni mencatatkan asset sebesar Rp 500 miliar pada tahun 2025. Ini sudah dimulai ditahun 2020 dengan kondisi covid, pertumbuhan asset perusahaan bisa naik ditengah ekonomi melandai.

"Alhamdulillah pada tahun 2020 kami mencatatkan asset sebesar 199 Milyar dan kemudian berlanjut pada akhir tahun 2021 aset kami sudah tembus di Rp 265 miliar. Dan semester pertama tahun ini aset kami naik sebesar Rp 299 miliar. Ini modal kami menuju tahun 2025 bisa menembus asset Rp 500 miliar,” ucap Cahyo.

Baca juga : Pengalihan Subsidi BBM Untuk Ketahanan Nasional

Selain itu pula kepercayaan masyarakat terhadap BPR Syariah Artha Madani juga terlihat dengan peningkatan dana pihak ketiga dari tahun ke tahun. Di tahun 2020, DPK tumbuh 15 persen sebesar  Rp 172,8 Miliar. Kemudian pada tahun 2021 kembali tumbuh hingga Rp 243,27 Miliar

“Dua tahun semasa covid DPK Kami tumbuh baik. Selain kepercayaan masyarakat yang sangat besar, maka kami juga membenahi sisi pelayanan. Hingga semester pertama ditahun ini DPK kami naik 12 persen sebesar Rp 272,94 miliar.

Baca juga : Swedish Medical Center Buka Layanan Tes Penyakit Gangguan Tidur

Sedangkan dari sisi penyaluran pembiayaan, Bank Syariah Artha Madani mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan menggarap sector perumahan sebagai bisnis utama. Sektor UMKM yang dulunya mulai tumbuh bagus tidak kuat menghadapi gejolak pandemic sehingga perubahan bisnis ini dilakukan.

“Pembiayaan kami mulai di tahun 2020 tembus Rp 142,64 Miliar dan terus meningkat ditahun 2021 sebesar Rp 175,23 Miliar Dan pada semester pertama tahun 2022 telah mencapai Rp 206,85 Miliar. Kira-kira setiap tahun kami tumbuh 26% Persen dalam dua tahun terakhir, tutup Cahyo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.