Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Skema Insentif Masih Dihitung

Kurangi Subsidi BBM & Emisi CO2, Luhut Dorong Percepatan Adopsi Kendaraan Listrik

Jumat, 9 September 2022 17:25 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat.

Hal ini tentunya berpengaruh pada kenaikan jumlah penggunaan kendaraan bermotor, yang berimplikasi kepada kenaikan subsidi BBM.

"Saya menemukan data yang dihitung oleh Industri Kendaraan Bermotor, bahwa secara rata-rata konsumsi BBM untuk satu unit mobil mencapai 1.500 liter/ tahun dan 305 liter/tahun untuk motor," ungkap Luhut dalam postingan Instagramnya, Jumat (9/9).

Baca juga : Akademisi Dorong Percepatan Konversi Mobil Listrik dan Kompor Induksi

"Bisa kita bayangkan, ketika dua jenis kendaraan ini kebanyakan menggunakan BBM bersubsidi, maka sudah pasti yang terjadi adalah membengkaknya subsidi BBM," lanjutnya.

Atas dasar hal tersebut, Luhut menyampaikan, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah strategi. Demi meredam kenaikan anggaran subsidi BBM. Salah satunya, lewat percepatan adopsi penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia.

"Saya melihat tujuan besar, selain untuk mengurangi ketergantungan pemakaian BBM bersubsidi. Penggunaan kendaraan listrik juga dapat mengurangi emisi CO2, yang ditargetkan dapat turun sebesar 40 juta ton pada tahun 2030. Itu hanya dari program ini," beber Luhut.

Baca juga : Kini Makan di Gerai KFC Bisa Sambil Ngecharge Kendaraan Listrik

Sehingga, anggaran subsidi BBM pada akhirnya bisa dialihkan ke sektor-sektor yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.

Luhut menyadari, upaya ini memiliki beragam tantangan. Mulai dari masalah perbedaan harga, regulasi, hingga ketersediaan pilihan kendaraan.

Karena itu, pemerintah saat ini sedang merumuskan berbagai kebijakan mengenai pemberian insentif, bagi kendaraan EV roda dua dan roda empat.

Baca juga : Kunjungi Kalbar, Kemendagri Dorong Percepatan Realisasi Anggaran

"Skema insentif yang akan diberikan, masih dihitung. Agar kita dapat menemukan rumusan yang terbaik, demi mendorong pertumbuhan pangsa pasar yang besar, bagi percepatan adopsi kendaraan listrik di Tanah Air," terang Luhut.

Selain itu, dia juga meminta tim teknis yang terdiri dari lintas Kementerian/Lembaga, agar menerapkan kebijakan yang setara atau lebih baik dari negara lain, yang sudah lebih dahulu menerapkan kebijakan pembatasan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil. Demi mendorong percepatan adaptasi penggunaan EV. 

"Pelaksanaan aturan yang dibuat nanti, harus relevan. Karena program percepatan EV ini adalah komitmen bangsa, untuk mengurangi subsidi. Juga menurunkan emisi karbon lewat transisi energi yang ramah lingkungan," tandas Luhut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.