Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Teten-Erick Tancap Gas Percepat Program Solusi Solar Buat Nelayan

Sabtu, 17 September 2022 13:32 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Foto: Ist)
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dan Kementerian BUMN mempercepat realisasi pilot project Program Solusi Nelayan (Solar untuk Koperasi Nelayan), guna memastikan ketersediaan BBM bagi nelayan. Program ini juga sekaligus untuk membenahi bisnis model perikanan di Indonesia.

“Tujuannya, supaya produk para nelayan ini bisa terhubung kepada pasar yang lebih luas dan didukung pembiayaan,” ujar Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki usai melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (16/9).

Rencananya, Program Solusi Nelayan akan diluncurkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) yang dikelola Koperasi Mino Saroyo pada Sabtu, 17 September 2022, di Cilacap, Jawa Tengah. Lebih dari itu, Koperasi Mino Saroyo juga akan menjadi lokasi percontohan dalam penguatan akses pasar perikanan berbasis koperasi nelayan.

Baca juga : BEM Nusantara : Pemberian Bansos Solusi Pemerintah, Kami Kawal Agar Tepat Sasaran

Teten mengatakan, melalui Program Solusi Nelayan diharapkan juga ada model bisnis yang melibatkan koperasi. Saat ini, pihaknya tengah mempelajari bagaimana koperasi menjadi offtaker pertama dari para nelayan. Selanjutnya dari koperasi baru diolah dan dihubungkan ke buyernya untuk di dalam negeri maupun luar negeri.

“Saya kira model seperti ini dibutuhkan juga pihak swasta untuk menjadi offtaker dari produk nelayan, jadi ini saya kira model yang harus dilakukan, bagaimana koperasi berperan sebagai agregator produk sekaligus sebagai offtaker sebelum produk masuk ke pasar,” tuturnya.

Erick menambahkan, pihaknya mulai melihat dan mempelajari mekanisme pembukaan pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri. “Sesuai dengan saran Pak Teten, bagaimana tentu koperasi berperan sebagai agregrator namun di sisi lain tetap melibatkan pihak BUMN dari sisi akses BBM dan akses pembiayaan serta pihak swasta sebagai offtaker,” ujar Erick.

Baca juga : Perhutani Dan Universitas Jambi Gelar Program Merdeka Belajar

Koperasi Mina Saroyo merupakan koperasi yang sudah ditetapkan sebagai role model koperasi perikanan modern sejak tahun 2021 oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Saat ini, memiliki 8.441 anggota yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap yaitu kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara.

Dalam menghubungkan seluruh kegiatan usahanya, Mina Saroyo sudah terkoneksi dengan platform digital CUSO Minos, sehingga seluruh proses transaksi dari anggota dapat dilihat secara real time pada dashboard.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi, Staf Khusus MenKopUKM Bidang Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik, Dirut LPDB-KUMKM Supomo, Direktur Utama PT RNI (Persero) Frans Marganda Tambunan, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, dan beberapa perusahaan swasta seperti PT Bumi Menara Internusa, dan PT Maluku Prima Makmur.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.