Dark/Light Mode

Jangan Beli BBM Pakai Jeriken, Bahaya!

Selasa, 23 Juli 2019 11:57 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan jeriken untuk BBM, karena memiliki risiko kebakaran yang sangat tinggi.

Apalagi, hasil investigasi dalam kejadian kebakaran yang terjadi di SPBU 44.562.09 Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah pada 1 Juli lalu menyebutkan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh pengisian jeriken di dalam mobil, yang bersinggungan dengan arus listrik statis.

Hal tersebut diungkapkan Unit Manager Communication & Relations Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/7).

“Jika melihat hasil investigasi, dugaan penyebab kebakaran sebelumnya yang berasal dari sinyal telepon genggam tidak terbukti. Namun, tentunya kami tetap melarang penggunaan telepon genggam saat pengisian BBM berlangsung. Sebab, perangkat di dalam telepon genggam juga dapat menimbulkan listrik statis penyebab kebakaran”, ujar Andar.

Baca juga : Cak Imin Marah?

Akibat kejadian tersebut, satu unit kendaraan dan satu pulau pompa SPBU terbakar. Selain itu, juga ada satu korban luka berinisial F yang dirawat di Rumah Sakit, dan saat ini telah pulang ke rumah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Saat ini, SPBU 44.562.09 yang berada di Candiroto, Temanggung-Jawa Tengah, masih berhenti beroperasi hingga perbaikan dispenser telah rampung sepenuhnya.

“Penghentian operasional SPBU ini juga merupakan salah satu bentuk pembinaan kami kepada pengelola, sekaligus peningkatan kemampuan terhadap seluruh operator dan pengawas SPBU, dalam penanggulangan kejadian kebakaran”, pungkas Andar.

Listrik statis merupakan keadaan di mana terjadi ketidakseimbangan muatan listrik di suatu permukaan benda, yang antara lain disebabkan oleh gesekan atau putaran. Listrik statis akan tetap berada di benda tersebut hingga hilang, dengan melepaskan arus listrik tersebut ke permukaan benda lainnya.

Baca juga : Packing House Bali Siap Dukung Ekspor Buah Naga

Salah satu contoh penghasil arus listrik statis adalah kain atau pakaian yang kita gunakan, serta anggota tubuh yang bergesekan atau bersinggungan dengan benda penghasil arus listrik lainnya.

Dalam kejadian kebakaran di SPBU 44.562.09 Candiroto, Temanggung-Jawa Tengah, listrik statis menjadi penyebab utama karena saat pengisian jeriken di dalam mobil, uap BBM yang keluar dari nozzle memenuhi kendaraan tersebut, dan terjadi hubungan pendek arus listrik statis antara uap dengan sentuhan saat memegang nozzle BBM.

“Meskipun aturan baku mengenai spesifikasi jeriken belum diatur, namun kami mengimbau konsumen agar tidak mengisi BBM ke dalam jeriken yang tidak memenuhi standar safety atau keamanan yang baik. Oleh sebab itu, mohon dipertimbangkan kembali membeli bbm dengan jeriken. Karena, pembelian jeriken hanya diperbolehkan, jika konsumen membawa surat rekomendasi dari dinas terkait," jelas Andar.

"Pembelian dengan jeriken sarat dengan masalah keselamatan, terutama jika jeriken tersebut tidak memenuhi standart safety dan keamanan yang baik," imbuhnya.

Baca juga : Jangan Takut, Operasi Katarak Kini Makin Mudah

Pertamina selaku BUMN bertanggung jawab dalam penyaluran BBM dan LPG ke masyarakat secara aman dan optimal.

“Kami akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat dan operator SPBU, terkait risiko yang ada. Jika masyarakat menemukan adanya kegiatan di SPBU yang membahayakan atau mengancam jiwa, dapat menghubungi kontak Pertamina 135," tutup Andar. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.