Dark/Light Mode

Biaya Dana Rendah, BSI Genjot Produk Dan Layanan Untuk Masyarakat

Kamis, 22 September 2022 18:34 WIB
Foto: Istimewa/Ist
Foto: Istimewa/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berupaya meningkatkan dana murah (current account saving account/CASA) untuk menekan biaya dana (cost of fund/CoF) semakin rendah.

CoF BSI per semester I-2022 sudah turun drastis menyentuh angka 1,57 persen, lebih rendah dari rata-rata bank konvensional.

Direktur Finance dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, posisi CoF BSI saat ini lebih baik dibandingkan rata-rata bank konvensional, seiring dengan terus meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dananya di BSI. 

“Dana murah kami terus meningkat secara konsisten dan hal tersebut mendorong membaiknya CoF BSI. Perkembangan ini mudah-mudahan dapat mendukung upaya kami memberikan produk dan layanan yang lebih kompetitif kepada masyarakat,” ungkap Cahyo dalam rilis, Kamis (22/9).

Cahyo menjelaskan, perseroan terus meningkatkan dana murah sehingga total CASA BSI pada Juni 2021 mencapai 54,81 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 216,39 triliun.

Baca juga : Upaya Holding PTPN III Genjot Kapasitas Produk Diapresiasi Wamen BUMN

Kemudian komposisi CASA meningkat menjadi 57,91 persen dari total DPK sebesar Rp 233,25 triliun pada Desember 2021, dan kembali meningkat pada Juni 2022 menjadi sebesar 59,43 persen dari total DPK sebesar Rp 244,66 triliun.

Hal itu diamini Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Harris Turiono pada acara Rapat Dengar Pendapat.

"Saya terkejut Pak, cost of fund BSI 1,57 persen (per semester 1 2022). Ini di bawah dari rerata industri perbankan. Angka itu jauh dibandingkan sebelum merger, yakni 2,7 persen di tahun 2020," kata Harris dalam RDP Komisi VI DPR, Selasa (20/9).

Menurut Direktur Utama BSI Hery Gunardi, peningkatan dana murah ini ditopang oleh masifnya tabungan dana wadiah. Hingga posisi Juni 2022, tabungan wadiah tumbuh sebesar 23,06 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau meningkat menjadi sebesar Rp 39,16 triliun.

“Dengan menggencarkan tabungan wadiah, menjadi salah satu solusi bagi kami dalam mendorong penurunan biaya dana,” katanya.

Baca juga : Siapkan RI Jadi Raja Rumput Laut Dunia, KKP Genjot Potensi Di Tual Dan Maluku Tenggara

Menurutnya, strategi BSI ini berhasil menurunkan tingkat biaya dana. Terbukti, sejak 2021 angka CoF BSI terus menurun. Jika pada posisi Juni 2021 berada di level 2,14 persen, maka pada posisi Desember 2021 menyusut menjadi 2,03 persen, dan kembali turun menjadi 1,57 persen pada Juni 2022. Artinya, CoF BSI sudah turun drastis.

“Kami optimis, insya Allah akan terus berupaya menekan biaya dana dan meningkatkan efisiensi serta dana murah sehingga perseroan mampu meraih Net Operation Margin (NOM) tinggi,” jelas Hery.

Pihaknya juga tengah mempercepat business process layanan mulai dari yang depan, tengah, sampai belakang.

“Tapi ini mohon maaf, karena kami (tiga bank syariah milik Himbara) baru merger setahun setengah sampai hari ini,” ucapnya.

Selain itu, saat ini BSI juga memiliki economic of scale yang kompetitif dengan basis nasabah mencapai 17 juta.

Baca juga : Mendag Zulhas Ingin Produk Pangan RI Banjiri Arab Saudi

Hery bilang, tahun ini ada penambahan nasabah rata-rata 150 ribu per bulan, lebih besar dari rata-rata penambahan nasabah 100 ribu per bulan tahun lalu.

Hal ini dapat dilihat dari rasio biaya operasional berbanding pendapatan operasional yang terus menurun. Jika pada Juni 2021 posisinya berada di level 80,68 persen, maka pada Juni 2022 menyusut menjadi 74,50 persen.

“Dengan berbagai strategi dan upaya yang diterapkan sejauh ini, pada akhirnya BSI mampu memiliki tingkat keuntungan yang baik,” jelas Hery.

Selain mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sangat baik, Hery menjelaskan BSI juga terus berupaya meningkatkan daya saing dalam hal yield pembiayaan. Tingkat bagi hasil pada Desember 2021 berada di angka 9,57 persen, bisa diturunkan menjadi 9,19 persen pada Juni 2022.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.