Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pebisnis Ngarep Hilirisasi Timah Dilakukan Bertahap

Sabtu, 24 September 2022 06:20 WIB
Produk PT Timah. (Foto: Dok. timah.com)
Produk PT Timah. (Foto: Dok. timah.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku usaha berharap program hilirisasi timah dilakukan secara bertahap. Sebab, industri di dalam negeri belum siap.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait rencana Presiden Joko Widodo ingin menghentikan ekspor timah pada akhir tahun 2022. Dalam diskusi tersebut, Kadin berharap hilirisasi timah dilakukan secara bertahap.

FGD tersebut digelar Kadin, di Jakarta Kamis (22/9) dengan mengusung tema “Rencana Larangan Ekspor Logam Timah di Akhir Tahun 2022: Menakar Kesiapan dan Dukungan Kebi­jakan yang Dibutuhkan Pelaku Usaha Timah dalam Rangka Merealisasikan Hilirisasi Timah di Indonesia”.

Baca juga : Anies Berharap Revitalisasi TIM Mampu Dongkrak Level Kesenian Jakarta

Dalam paparannya, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi yang juga Pejabat sementara (Pjs) Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kadin, Carmelita Hartoto mengatakan, industri hulu timah Indonesia sela mini telah mem­berikan manfaat positif, baik terhadap pendapatan negara, penyerapan tenaga kerja, jumlah investasi, dan pengembangan pemberdayaan masyarakat.

Persoalannya, kata dia, penyerapan logam timah untuk kebu­tuhan domestik masih sangat kecil. Hal ini memperlihatkan adanya kesenjangan antara in­dustri hulu dengan hilir.

“Industri hulu timah berkem­bang pesat tapi sebaliknya hilirnya belum,” kata Carmelita, dalam keterangan resmi Kadin, kemarin.

Baca juga : Menpora: Minat Generasi Milenial Sekarang Berolahraga

Dia menyebutkan, tahun 2020 ekspor logam timah Indonesia sebe­sar 65 ribu ton. Jumlahnya naik di tahun 2021 menjadi 74 ribu ton.

“Sementara penyerapan dalam negeri hanya sekitar 5 persen dari produksi logam timah na­sional,” imbuh Carmelita.

Dia melanjutkan, dalam 10 tahun terakhir memang terjadi peningkatan transaksi perdagangan logam timah domestik, dari 900 ton menjadi 3.500 ton. Namun, jumlahnya masih tergolong kecil dan belum dapat menyerap seluruh produksi logam timah nasional.

Baca juga : 76 Persen Negara Respon Positif, Aliansi Dorong Kewarganegaraan Ganda

Untuk itu, Kadin Indonesia sebagai payung dari dunia usaha berharap Pemerintah menggen­jot infrastruktur hilirisasi.

“Sehingga hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) secara berta­hap bisa dilakukan,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.