Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pebisnis Ngarep Hilirisasi Timah Dilakukan Bertahap
Sabtu, 24 September 2022 06:20 WIB
Sebelumnya
Menurutnya, persiapan infrastruktur dan insentif perlu diperhatikan demi menarik investor serta menjamin mineral tersebut terserap pasar domestik. Hilirisasi ini membutuhkan roadmap sebagai guidelines/petunjuk bagi para pelaku usaha.
“Kadin mendukung penuh hilirisasi ini, namun harus dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Dalam melakukan hilirisasi, kata Carmelita, pelaku usaha membutuhkan persiapan yang matang dan modal yang cukup. Setidaknya pelaku usaha memerlukan waktu sekitar 10 tahun jika ingin hilirisasi yang optimal.
Baca juga : Anies Berharap Revitalisasi TIM Mampu Dongkrak Level Kesenian Jakarta
“Tak hanya itu, dalam melakukan hilirisasi juga diperlukan roadmap yang jelas,” ucap Carmelita.
FGD ini diharapkan dapat melahirkan pokok-pokok pemikiran yang dapat dijadikan sebuah pondasi bagi Pemerintah dalam membuat kebijakan yang menguntungkan untuk seluruh pemangku kepentingan mengenai larangan ekspor timah.
“Kesimpulan dari FGD ini akan digunakan di dalam Pokja Hilirisasi Minerba Kadin yang nantinya akan menghasilkan White Paper untuk diserahkan kepada Pemerintah sebagai masukan dari dunia usaha,” tegas Carmelita.
Baca juga : Menpora: Minat Generasi Milenial Sekarang Berolahraga
Ketua Komite Tetap Mineral dan Batu Bara Kadin, Arya Rizqi Darsono menjelaskan, Kadin akan terus mendukung Pemerintah untuk merumuskan suatu kebijakan yang ke depannya dapat membantu pelaku usaha dalam melakukan hilirisasi timah secara bertahap.
“Timah dapat menjadi komoditas unggulan di Indonesia, karena volume ingot timah yang melimpah. Maka dari itu, hilirisasi timah harus dilakukan secara optimal. Jika hilirisasi ini terpecah, akan merugikan Indonesia,” ucap Arya.
Pandangan senada disampaikan Wakil Ketua Komite Tetap Mineral dan Batubara yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Jabin Sufianto. Menurutnya, bursa timah harus dioptimalkan terlebih dahulu, sebelum memulai hilirisasi.
Baca juga : 76 Persen Negara Respon Positif, Aliansi Dorong Kewarganegaraan Ganda
Terlebih, volume ingot timah di Indonesia besar, sehingga dapat mendikte dan menguasai dunia.
“Dengan banyaknya volume ingot di Indonesia, hal ini dapat dijadikan bargaining power untuk Indonesia. Maka dari itu, dalam mengolah timah, jangan diurai ke bawah menjadi produk retail, karena pasarnya sedikit,” ucap Jabin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya