Dark/Light Mode

Kesuksesan Amran Golkan Ekspor Buah dan CPO ke Argentina Perlu Ditiru Menteri Lain

Rabu, 24 Juli 2019 13:11 WIB
Lobi Kerja Sama: Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) berdialog dengan Presiden Argentina, Mauricio Macri, di Istana Kepresiden Buenos Aires, Argentina, Senin lalu. (Foto: Humas Kementan)
Lobi Kerja Sama: Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) berdialog dengan Presiden Argentina, Mauricio Macri, di Istana Kepresiden Buenos Aires, Argentina, Senin lalu. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sukses melobi Presiden Argentina, Mauricio Macri, untuk bekerja sama di bidang pertanian. Argentina juga setuju menerima buah-buahan dan sawit (crude falm oil/CPO) Indonesia.

Kesepakatan itu diambil saat Amran melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mauricio Macri, di Istana Kepresidenan Buenos Aires, Argentina, Senin lalu. Hasil pertemuan itu, disepakati sejumlah kerja sama antara Indonesia dan Argentina. Pertama, Pemerintah Argentina menyetujui membuka ekspor produk hortikultura Indonesia seperti mangga, pisang, manggis, nanas, salak, dan sebagainya. 

“Yang menggembirakan, Pemerintah Argentina juga berkomitmen menambah volume ekspor CPO Indonesia ke negaranya. Sehingga pangsa pasar (market share) CPO Indonesia di Argentina akan meningkat,” ucap Amran, kemarin.

Kedua, bekerja sama dalam pengembangan teknologi pertanian. Yaitu dryer, silo, dan mekanisasi pengolahan hasil pertanian.

Pertemuan Amran dengan Presiden Argentina ini merupakan salah satu agenda kunjungan kerjanya ke berbagai negara. Kunjungan ke Argentina ini sebagai tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Mauricio Macri di Istana Bogor, 26 Juni lalu. Pertemuan tersebut membahas kerja sama dagang dan ekspor kedua negara. 

Amran menerangkan, untuk persetujuan pengembangan teknologi pertanian, akan diawali dengan penandatanganan perjanjian kedua belah pihak, antara Menteri Pertanian RI dan Menteri Agroindustri Argentina. Penandatanganan direncanakan dilaksanakan di Jakarta, September nanti.  

“Berikutnya, kedua pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama perdagangan bidang pertanian yang saling menguntungkan dan seimbang. Karena itu, pemerintah kedua negara akan mendorong dan mamfasilitasi sektor swasta untuk mewujudkan hal tersebut dalam waktu dekat. Dengan perjanjian tersebut, volume dan nilai perdagangan kedua negara dapat ditingkatkan secara signifikan dalam tahun-tahun yang akan datang," terang Amran.

Baca juga : Presiden Argentina Terima Mentan, Ekspor Buah Tembus Negeri Tango

Dalam kunjungan ke Indonesia Juni lalu, Presiden Mauricio menyampaikan keinginan negaranya untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Terutama di sektor pertanian. Ia bahkan berharap Argentina dapat secepatnya mengimpor buah-buahan dari Indonesia. 

"Kami juga ingin menikmati buah-buah yang ada di Indonesia. Begitu pun Indonesia dapat belajar untuk bidang teknologi pertanian dari Argentina supaya bermanfaat untuk kedua belah pihak," ucap Mauricio di hadapan Presiden Jokowi, waktu itu.

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Michael Wattimena, menyambut gembira keberhasilan Menteri Amran memperluas kerja sama pertanian ini. Menurutnya, Argentina selama ini memang mengapresiasi keberhasilan Indonesia untuk meningkatkan produksi pangan. Alhasil, mereka tertarik mengajak Indonesia meningkatkan kerja sama di sektor pertanian.

“Memang Pemerintah Argentina mengapresiasi kemajuan sektor pertanian kita, sehingga Pak Amran diundang Presiden Argentina untuk kerja sama transfer knowledge antara kedua negara. Kita tentu menyambut baik dan gembira keberhasilan ini, sehingga kerja sama yang kita lakukan dengan Argentina kelak dapat berdampak juga pada negara-negara lain di Amerika, khususnya untuk peningkatan ekspor produk hortikultura,” kata Michael.

Dia berharap, kerja sama dengan Argentina ini bisa mengejar defisit neraca perdagangan Indonesia. Terlebih, Argentina membuka lebar ekspor CPO Indonesia, yang tengah dilanda masalah karena diserang berbagai kampanye negatif dari negara-negara Eropa. 

“Ekspor CPO kita kan dipersulit di Eropa. Dengan dibukanya ekspor CPO kita ke Argentina, tentu ini menggembirakan. Ini bisa menjadi pangsa pasar baru dan membuka perspektif baru terhadap ekspor CPO kita,” harapnya.

Wakil Ketua Komite II DPD, Parlindungan Purba, juga menyambut gembira keberhasilan Menteri Amran memperluas pangsa pasar untuk ekspor sektor pertanian. Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan kapasitas Amran tidak hanya sebagai menteri, tapi juga diplomat ulung. 

Baca juga : Bantah Suara Golkar Turun Karena Rangkap Jabatan Ketum, Agung: Itu Pendapat Menyesatkan

“Saya berikan apresiasi kepada Mentan yang saya lihat dan rasakan betul sebagai menteri yang serba bisa. Bisa dalam segala level. Bisa menjadi petani, orang tua petani, dan juga bisa lakukan diplomasi ekonomi mewakili Presiden di luar negeri. Mentan ini kan ke luar negeri membawa marwah Presiden. Keberangkatan Pak Mentan ke Argentina itu kan diplomasi kelas tinggi. Kita eskpor CPO, buah-buahan. Itu kan bagus. Kalau ada impor, ya wajar saja. Namanya juga kerja sama timbal balik. Tapi, diplomasi yang dilakukan Mentan ini telah membuka market langsung untuk produk pertanian kita (ke Argentina),” katanya.

Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, juga menyambut baik keberhasilan Amran ini. Dia menyebut, langkah Amran ini pantas ditiru menteri lain. Agar masyarakat Indonesia semakin sejahtera.

“Memang, langkah-langkah yang dilakukan Mentan ini perlu ditiru menteri lainnya. Agar produk pertanian dan sumber daya alam kita bisa diterima dunia. Dengan buka pasar di luar negeri, ini secara tidak langsung akan menghidupkan ekonomi di dalam negeri, terutama dari sisi kesejahteraan petani kita,” katanya.

Dia juga berharap, keberhasilan misi dagang Amran dengan bertemu langsung Presiden Argentina bisa mendorong Dubes-dubes dan diplomat Indonesia di luar negeri bisa termotivasi. Sebab, bagaimana pun, dengan kerja sama ini, menunjukkan bahwa produk pertanian Indonesia bisa diterima di dunia internasional. 

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian, Ketut Kariyasa menambahkan, proses ekspor ini akan menambah deretan angka ekspor yang dilakukan pemerintah Indonesia selama empat setengah tahun terakhir. "Apalagi selama ini ekspor produk pertanian kita menunjukkan kinerja yang sangat membanggakan. Kita tahun pada tahun 2013, ekspor kita masih sekitar 33,5 juta ton, namun pada tahun 2014 dan 2016 meningkat menjadi 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton," katanya.

Kariyasa mengatakan, peningkatan ini juga terjadi pada tahun 2017 dan 2018, dimana ekspor pada saat itu meningkat menjadi 41,3 juta ton dan 42,5 juta ton. Angka sebesar ini, jika dibandingkan tahun 2013, jumlahnya meningkat lebih dari 9 juta ton atau 26,9 persen.

"Yang cukup menarik untuk diperhatikan bahwa selama periode 2014-2018, total volume ekspor pertanian mencapai 195,7 juta ton, sehingga ada akumulasi tambahan volume ekspor selama periode tersebut sekitar 28,3 juta ton," katanya.

Baca juga : Realistis, Golkar Cuma Ajukan 5 Calon Menteri

Menurut Kariyasa, akumulasi tambahan volume ekspor ini jika ditotal angkanya mencapai 84,5 persen dari jumlah ekspor produk pertanian tahun 2013 yang sebesar 33,5 juta ton. Disisi lain, nilai ekspor produk pertanian juga terus meningkat hingga Rp 320,9 triliun pada tahun 2013 dan Rp 368,4 triliun dan Rp 375,5 pada tahun 2014 dan 2016.

"Nilai ekspor produk pertanian berlanjut meningkat pada tahun 2017 dan 2018 menjadi Rp 442,3 triliun dan Rp 415,9 triliun. Artinya, selama 2014-2018, total nilai ekspor produk pertanian Indonesia mencapai Rp 1.957,5 tirliun," katanya.

Ada pun untuk posisi ekspor produk pertanian Indonesia, saat ini masih didominasi komoditas perkebunan yang mencapai 91,4 persen. Meski demikian, kinerja ekspor Indonesia sangat ditentukan oleh kinerja produksi perkebunan saat ini.

"Dalam upaya meningkatkan peran penting dan strategis sektor pertanian, maka, Kementerian Pertanian sudah menyiapkan program terobosan selama 5 tahun ke depan melalui program Bun500 yang dilaunching Bapak Menteri Pertanian pada tanggal 18 Juli di Palangkaraya, Kalteng," tukasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.