Dark/Light Mode

Jasa Agen Asuransi Sumbang PPN Rp 36 Miliar Per Agustus 2022

Kamis, 29 September 2022 20:54 WIB
Founder Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI), Wong Sandy Surya. (Foto: Ist)
Founder Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI), Wong Sandy Surya. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Founder Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI), Wong Sandy Surya menegaskan, peran agen asuransi dalam mendukung perekonomian terus ditingkatkan melalui percepatan inklusi keuangan dan proteksi masyarakat, penciptaan lapangan kerja, hingga sumbangan penerimaan negara melalui pajak akan jasa para agen asuransi baik PPh maupun PPN.

Ia menyebut, sejak 2009 komisi agen asuransi dikenakan PPh 50 persen. Dan sejak April 2022, sesuai PMK No.67 Tahun 2022, PPN  atas jasa agen asuransi dikenakan tarif efektif sebesar 1,1 persen dari komisi atau imbalan yang didapatkan oleh agen asuransi.

Komisi atau imbalan tersebut merupakan nilai pembayaran sebelum dipotong pajak penghasilan (PPh) atau pungutan lainnya. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak, sumbangan PPN atas Jasa Agen Asuransi sejak diterapkannya PMK 67/2022 pada bulan April 2022 hingga Agustus 2022 telah mencapai puluhan miliar.

“Dari informasi yang kita dapatkan dari Ditjen Pajak, sejak diterapkan April 2022, kita sudah menyetor PPN atas jasa kita sebagai agen asuransi mencapai Rp 36 miliar rupiah di Agustus 2022,” katanya dalam keterangannya, Kamis (29/9).

Angka tersebut, merupakan hasil kontribusi PAAI ke negara karena yang sudah berikan PPh atas komisi hingga 50 persen, dan ditambah lagi PPN 1,1 persen untuk jasa agen.

Baca juga : Kinerja Kinclong, BTN Pertahankan Pertumbuhan Laba Positif Per Agustus 2022

Sandy menjelaskan, sejatinya PPN atas jasa agen asuransi dibebaskan karena telah dipotong komisi agen senilai 50 persen.

“Selain itu, agen itu adalah pahlawan, ujung tombak perusahaan asuransi. Menjelaskan ke masyarakat akan pentingnya asuransi, proteksi masa depan. Kami juga gencar edukasi dan literasi keuangan. Terbukti perusahaan asuransi tetap bertahan di tengah pandemi,” jelas Sandy.

Dia menambahkan, di tengah gejolak ekonomi akibat kenaikan inflasi dan suku bunga, para agen harus mempunyai strategi khusus dalam menopang pertumbuhan industri.

Sandy juga menjelaksan, PAAI yang berdiri sejak tahun 2016, kini telah memasuki usia 6 tahun. Wadah ini dibentuk bertujuan untuk membantu para agen asuransi se-Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan agen asuransi terkait dengan regulasi keagenan, kebijakan perpajakan, penguatan kompetensi dan profesinalisme agen asuransi, dan juga hubungan dengan asosiasi-asosiasi lainnya.

Untuk diketahui, saat ini member PAAI sudah mencapai lebih dari 1.000 orang. Dan yang belum berkontribusi iuran melebihi 8.000 orang.

Baca juga : Kasus Lukas Enembe, PPATK Temukan Transaksi Rp 560 Miliar Ke Kasino

Ketua Umum PAAI, Lucia Wenny mengatakan, dalam rangka peningkatan kompetensi agen asuransi, PAAI juga melakukan berbagai program pengembangan keagenan. Salah satunya adalah Fun Friday. Diberi title Fun Friday karena training keagenan diadakan setiap hari Jumat dengan nara sumber dari para agen asuransi yang sukses dan juga para praktisi.

"Ke depannya tentu PAAI akan lebih mencerdaskan para agen asuransi untuk lebih profesional. Tagline kami profesi untuk kepentingan nasabah. Untuk mendukung hal ini kami akan membuat program-programnya, seperti membuka kelas khusus, yang akan diisi oleh team training. Ini tentu menjadi PR kami saat ini," ungkap Wenny.

HUT Ke-6 PAAI

Dalam rangka memperingati HUT ke-6 PAAI pada 18 Oktober 2022, PAAI akan menyelenggarakan Webinar dengan tema Stronger Together. Hal ini merespon kondisi saat ini bahwa setelah Covid yang mulai melandai, dan pertumbuhan ekonomi yang kembali meningkat, ada gejolak global yang harus dibadapi seperti inflasi dan kenaikan suku bunga, yang praktis tidak terlalu mudah dilewati.

Wenny menjelaskan, Agen Asuransi harus cepat beradaptasi dengan kondisi yang terjadi secara global, harus memahami kelebihan dan kemampuan untuk dapat menciptakan kekuatan bersama, dan mengaplikasikannya melalui strategi baru.

Baca juga : Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rp 1.277 Miliar Akan Rampung 2023

“Sehingga tetap survive di tengah gejolak global akibat geopolitik, krisis energi yang berdampak pada inflasi dan kenaikan suku bunga. Saling bergandeng tangan dan saling support adalah modal untuk tetap menjadi kuat dan bertahan,” terangnya.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.