Dewan Pers

Dark/Light Mode

Kadin Dorong Hilirisasi Komoditas Perkebunan

Sektor Pertanian Tangguh Hadapi Pandemi Covid-19

Sabtu, 1 Oktober 2022 06:20 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Har­tarto.(Foto: ekon.go.id).
Menko Perekonomian Airlangga Har­tarto.(Foto: ekon.go.id).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor pertanian terbukti tangguh di tengah pandemi. Sektor ini juga mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi dan menyerap sebanyak 50 ribu tenaga kerja.

Hal itu diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Har­tarto saat menghadiri Semi­nar Nasional bertajuk “Peran Standarisasi dan Produktivitas Hasil Komoditas Perkebunan Dalam Meningkatkan Nilai Ekspor Nasional” di Jakarta, Kamis (29/9). Seminar tersebut digelar Kamar Dagang dan In­dustri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian bersama Forum Komunikasi Dewan Komoditas Perkebunan (FKDKP). Sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan yang menyebutkan bahwa perke­bunan diselenggarakan atas asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan serta berkeadilan.

“Terlebih, saat ini dunia se­dang menghadapi berbagai krisis dan tantangan global. Sebab itu, Pemerintah fokus memastikan ketersediaan, aksesibilitas dan keterjangkauan komoditas perta­nian,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi Kadin, kemarin.

Berita Terkait : Silmy Karim Dorong Optimalisasi Kebijakan Link And Match Di Perguruan Tinggi

Menurut Airlangga, pada kuar­tal II tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor pertanian. Dengan proporsi sebesar 12,98 persen. Pertanian menjadi sektor paling tangguh terhadap pandemi Covid-19, mampu menambah penyerapan tenaga kerja sebesar 50 ribu.

Dalam seminar ini, Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengesahkan Deklarasi Hari Komoditas Perkebunan, yang diinisiasi oleh Kadin bersama dengan Dewan Komoditas Perkebunan.

Ke depannya, Hari Komoditas Perkebunan ini akan diperingati setiap tahun pada 29 September.

Berita Terkait : Krisis Iklim Lebih Ngeri Dari Pandemi Covid-19

Eks Menteri Perindustrian ini mengatakan, besarnya peran per­tanian terhadap perekonomian nasional didukung kontributor utama dari subsektor perke­bunan, yang menyumbang 27 persen terhadap Produk Domes­tik Bruto (PDB) pertanian, yaitu sekitar Rp 560 triliun.

Tak hanya itu, lanjut Air­langga, subsektor perkebunan juga menyerap 44 persen tenaga kerja pertanian, dan 15 persen dari tenaga kerja nasional.

Dalam konteks implementasi kebijakan, banyaknya pelaku usaha dari berbagai kelompok ekonomi, seperti pelaku usaha kecil, menengah dan besar, menjadikan perkebunan sebagai subsektor tepat untuk mendapat­kan prioritas pembangunan.

Berita Terkait : Indonesia Healthcare Award 2022 Apresiasi Layanan Produk & Jasa Kesehatan Terbaik Selama Pandemi Covid-19

Dengan demikian, diperlukan kerja sama dan kolaborasi sinergi oleh semua pihak, untuk mem­bantu meningkatkan volume pembangunan perkebunan dan mendistribusikan akses pem­bangunannya ke masyarakat. Sehingga dapat menciptakan masyarakat yang adil dan se­jahtera.
 Selanjutnya