Dark/Light Mode

KADIN Majukan Ekonomi Rakyat

Jokowi Resmikan Kemitraan Inklusif Untuk UMKM Naik Kelas

Senin, 3 Oktober 2022 18:57 WIB
Presiden Jokowi (tengah) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid saat meresmikan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (3/10). (Foto: Humas KADIN)
Presiden Jokowi (tengah) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid saat meresmikan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (3/10). (Foto: Humas KADIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar acara dan forum diskusi “Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas” yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (3/10). Dalam rangka mendukung pertumbuhan UMKM agar naik kelas.

Bagi KADIN Indonesia, UMKM memiliki peranan krusial dalam perekonomian Indonesia. Sehingga, perlu dikuatkan, diberdayakan, dan digandeng untuk semakin tumbuh dan mampu menembus pasar global.

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional telah mencapai 61,97 persen dari total PDB nasional. Atau setara Rp 8.500 triliun pada tahun 2020.

Pemerintah terus mendorong pemberdayaan UMKM. Presiden Jokowi mencanangkan Program Economic Empowerment sebagai gerakan nasional Indonesia, untuk memperkuat perekonomian Indonesia di tengah banyaknya tantangan global.

Tak hanya itu, mendiskusikan UMKM adalah salah satu prioritas utama Presiden Jokowi bagi Indonesia, dalam forum multilateral G20.

Baca juga : Sinar Mas Bangun Ekosistem Untuk Naikkan Kelas UMKM

“Saat ini, kondisi perekonomian dunia tidak sedang baik-baik saja. Ketidakpastiannya sangat tinggi. Pandemi memang sudah mereda. Namun, perekonomian dunia masih belum kembali normal," papar Jokowi saat meresmikan Gerakan Kemitraan Inklusif Naik Kelas, Senin (3/10).

Kondisi akan lebih sulit dengan adanya perang Rusia-Ukraina yang memantik krisis finansial, pangan, energi dan lainnya.

Tapi, Jokowi percaya, Indonesia mampu melewatinya.

"Ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II yang masih bisa tumbuh 5,4 persen,” jelasnya.

Jokowi juga meyakini, di kuartal-kuartal berikutnya, perekonomian nasional akan terus tumbuh di atas angka yang ditargetkan.

Baca juga : Jadi Ketua Dewan Pakar Apmiso, HT Siap Bantu UMKM Naik Kelas

Kunci keberhasilannya adalah berkolaborasi. Kompak. Karena tantangan yang kita hadapi, tidak mudah dan cukup berat.

Jokowi juga menekankan pentingnya Indonesia Incorporated. Agar perusahaan yang besar, menengah, kecil dapat bekerja sama, berkolaborasi bersama. Menyelesaikan persoalan di lapangan secara konkret.

"Pemerintah sulit mendampingi UMKM atau petani. Yang bisa langsung mengawal adalah pihak swasta. Itu akan berhasil, jika ada gerakan kemitraan seperti yang diinisiasi KADIN Indonesia," ucap Jokowi.

Dia mengatakan, kemitraan industri dengan UMKM akan berefek pada percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.

“Selain itu, saya sekali lagi menekankan dan menegaskan, jangan sampai kita bisa memproduksi, tapi malah impor," cetus Jokowi.

Baca juga : Stafsus BPIP: Ekonomi Kerakyatan Ciptakan Keadilan Sosial

Dia pun mencontohkan deposit aspal 662 juta ton di Buton, yang masih dalam proses hilirisasi. Namun, kita malah impor. Setahun hingga 5 juta ton.

"Hal-hal seperti ini jangan terjadi, untuk produk apa pun,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.