Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dongkrak Logistik Nasional, ALFI Minta Kompetensi SDM Diperkuat

Selasa, 4 Oktober 2022 17:14 WIB
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mendorong adanya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). 

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi menegaskan, SDM menjadi kunci utama dalam mendorong kemajuan logistik dan rantai pasok nasional. 

"Kami sangat meyakini bahwa SDM menjadi kunci logistik dan rantai pasok. ALFI akan terus fokus untuk hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap kemajuan industri logistik nasional," ujarnya, Selasa (4/10). 

Yukki menegaskan, selain pengembangan kompetensi SDM, adaptasi terhadap perubahan atau tranformasi bidang logistik dan rantai pasok dibutuhkan kreatifitas berfikir dan membuat inovasi/terebosan baru jika ingin mewujudkan efisiensi serta efektifitas layanan logistik dan rantai pasok. 

Baca juga : Industri Fashion Indonesia Diharapkan Terus Maju

Yukki mengingatkan, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas), SDM yang kompeten dan profesional, mulai dari tingkat operasional sampai manajerial, menjadi salah satu kunci penggerak perbaikan logistik nasional. 

Selain itu, pengembangan SDM juga selaras dengan Peraturan Pemerintah No. 83 Tahun 2019 yang menyebutkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang jasa, harus memiliki tenaga teknis kompeten yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. 

Menurutnya, kompetensi SDM yang mumpuni berperan vital lantaran terdapat banyak kegiatan dalam proses logistik dan rantai pasok yakni, mulai dari asal barang (hulu) sampai ke konsumen akhir (hilir).

Untuk itu, ALFI sudah sejak lama mendorong peningkatan kualitas SDM logistik dan rantai pasok di Tanah Air melalui ALFI Institute. "ALFI Institute telah berkolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari perguruan tinggi negeri dan swasta, lembaga pendidikan ataupun politeknik, perusahaan swasta maupun BUMN hingga masyarakat pelaku usaha logistik nasional dalam mengakomodir peningkatan kualitas SDM logistik dan rantai pasok tersebut," tuturnya.

Baca juga : Rayakan Hari Olahraga Nasional, JAPFA Chess Festival Kembali Digelar

ALFI, kata Yukki, juga berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Logistik Insan Prima/LIP sebagai lembaga sertifikasi yang independen. 

Sebelumnya, Kemenko Perekonomian, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kadin Indonesia sepakat untuk mengesahkan Peta Okupasi Nasional bidang Logistik dan Supply Chain yang disaksikan wakil dari asosiasi di bidang logistik maupun perwakilan pelaku logistik dari industri manufaktur. 

Peta okupasi tersebut, diharapkan menjadi referensi nasional bagi kementerian lembaga teknis dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang logistik, maupun dunia usaha. 

Terutama dalam pengembangan karier profesional SDM logistik dan supply chain serta proses rekrutmen SDM berbasis kompetensi. 

Baca juga : Menteri ESDM Ngademin Rakyat

Selain itu ditujukan untuk Lembaga pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran agar menghasilkan output sesuai kebutuhan industri, maupun  Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dalam mengembangkan skema sertifikasi yang akan digunakan sebagai rujukan untuk menyusun materi uji kompetensi, menyediakan tenaga penguji (assessor), dan melakukan asesmen. 

Peta okupasi nasional ini disusun dengan melibatkan para pemangku kepentingan yang terdiri atas perusahaan manufaktur, asosiasi usaha, penyedia jasa logistik, akademisi, lembaga pelatihan dan sertifikasi. 

Peta okupasi nasional diharapkan sebagai informasi jabatan-jabatan pekerjaan di bidang logistik dan rantai pasok, dapat menjadi instrumen dan sumber informasi untuk mendukung berjalannya proses link and match antara kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi dengan skill yang dibutuhkan industri. 

Hal ini kemudian dituangkan dalam bentuk Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Logistik, serta dapat menjadi dasar dalam perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang logistik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.