Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tren Kasus Covid Naik, Puan Minta Prokes Sekolah Tatap Muka Diperhatikan

Rabu, 20 Juli 2022 16:56 WIB
Ketua DPR Puan Maharani/Dok DPR
Ketua DPR Puan Maharani/Dok DPR

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 mengalami tren kenaikan, menyusul munculnya subvarian Omicron baru, khususnya BA.4 dan BA.5. Ketua DPR Puan Maharani meminta Pemerintah memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka.

“Anak-anak kembali masuk sekolah di tengah kenaikan kasus Covid-19. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol kesehatan harus semakin dioptimalkan,” kata Puan, Selasa (19/7).

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap daerah, agar lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya. 

Puan menyebut, DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan. Perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancing-nya. 

“Saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya harus lebih efektif,” paparnya.

Baca juga : Biaya Hidup Naik, Rachmat Gobel Minta Insentif UMKM Diperkuat

Puan juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

Kasus harian Covid-19 di masa puncak diperkirakan akan melampaui 20 ribu dalam sehari seiring dengan temuan subvarian baru BA.2.75. 

Puan menegaskan, Pemerintah perlu mempertimbangkan sejumlah rekomendasi dari Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) terkait penerapan sekolah tatap muka.

Karena subvarian baru ini berpotensi menyebabkan gelombang kasus berikutnya, dan juga rentan terjadi pada kelompok usia bayi dan anak-anak,” sebut mantan Menko PMK itu.

“Kita tidak ingin sekolah tatap muka kembali disetop akibat kurangnya antisipasi yang dapat menyebabkan tingginya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah,” lanjut Puan.

Baca juga : Jamin Keamanan Publik, Muhaimin Minta Perusahaan Daftar PSE

IDAI memberikan peringatan adanya peningkatan kasus Covid-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan. 

Selain itu juga, ada peningkatan kasus komplikasi Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus Long Covid-19 pada anak di Indonesia.

“Secara khusus, saya mengimbau orang tua tidak membawa anak ke tempat keramaian terlebih dahulu, sampai melandainya kasus Covid-19,” imbau Puan.

Dia mengatakan, perlunya mengajarkan anak disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama di sekolah saat mereka bertemu dengan teman-temannya. Disiplin protokol kesehatan menjadi salah satu kunci.

Selain itu, Puan mendorong pemerintah menampilkan data terkini kasus Covid-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan. Termasuk pada usia bayi dan anak, seperti yang direkomendasikan oleh IDAI.

Baca juga : Selecao Tetap Ditakuti Lawan

Kerja sama antara seluruh pihak terkait harus semakin digalakkan. Baik pihak sekolah, dinas pendidikan, Pemda, Satgas Penanganan Covid-19, Pemerintah Pusat, dan IDAI.

“Harus terus berkolaborasi untuk memastikan anak-anak kita aman dari Covid-19. Tentunya dengan melibatkan orang tua murid,” tutup Puan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.