Dark/Light Mode

Selesai Di Gresik, Freeport Buka Peluang Kembangkan Fasilitas Pengolahan Di Papua

Kamis, 6 Oktober 2022 17:36 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama Chairman of the Board & CEO Freeport Mcmoran, Richard C Adkerson saat menghadiri Orasi Ilmiah: Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal, di Universitas Cenderawasih, Papua, Kamis (6/10). (Foto: Didi Rustandi/Rakyat Merdeka)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama Chairman of the Board & CEO Freeport Mcmoran, Richard C Adkerson saat menghadiri Orasi Ilmiah: Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal, di Universitas Cenderawasih, Papua, Kamis (6/10). (Foto: Didi Rustandi/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Chairman of the Board & CEO Freeport Mcmoran, Richard C Adkerson membuka peluang untuk membangun industri pengolahan di Papua, setelah pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur, rampung pada 2024.

“Pada masa mendatang, kami akan mencari peluang untuk mengembangkan fasilitas pengolahan di Papua," ujar Richard, saat memberikann Orasi Ilmiah: Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal, di Universitas Cenderawasih, Papua, Kamis (6/10).

Richard mengakui, awalnya Freeport berjanji akan menyelesaikan pembangunan smelter pada 2023. Namun,  adanya pandemi Covid-19 dan perubahan rantai suplai yang terjadi di dunia, membuat target tersebut molor.

Baca juga : Terinspirasi Miss Face of Humanity 2022, Novita Emilda Ingin Kembangkan Batik Padang

"Kita sudah 40 persen komplet, akan rampung 2024. Di masa depan, akan ada peluang kami untuk membangun fasilitas industri, fasilitas kelistrikan untuk mendukung pengembangan industri di Papua. Kami berkomitmen untuk melakukan itu," ujarnya.

Berdasarkan bahan paparan Richard, smelter baru Freeport di JIIPE Gresik, Jawa Timur, itu akan menjadi smelter single-line terbesar di dunia dengan kapasitas produksi pengolahan tembaga hingga 1,7 juta ton konsentrat per tahun.

Freeport juga akan menambah kapasitas smelter tembaga pertamanya yakni PT Smelting yang juga berada di Gresik dari produksi 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton konsentrat per tahun. Selain itu juga akan ada fasilitas pemurnian logam mulia sebesar 6.000 ton per tahun.

Baca juga : Dukung Pengembangan Anggur Nasional, Varietas Baru Didaftarkan Di Kementan

Dengan investasi sebesar 3 miliar dolar AS, hingga akhir Juli 2022 tercatat progres pembangunan fisik telah mencapai 39,9 persen dengan total serapan biaya sekitar 1,2 miliar dolar AS.

Ada pun pekerjaan concrete sudah hampir mencapai 10 persen dengan penyerapan 98 persen tenaga kerja Indonesia. Freeport menargetkan kemajuan pembangunan fisik pada akhir 2022 mencapai 50 persen dengan serapan biaya sekitar 1,5 miliar dolar AS.

Di acara yang sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bilang, pentingnya hilirisasi bagi terbukanya lapangan pekerjaan di daerah, termasuk Papua.

Baca juga : Ganjar Minta Pendataan Sertifikasi Tanah Dipercepat

Namun syaratnya, harus ada kolaborasi dengan pengusaha dan UMKM di daerah tersebut. "Hilirisasi yang menjadikan anak daerah menjadi tuan di negerinya sendiri," kata Bahlil.

Tapi, sebagai seorang putra Papua, Bahlil mengakui kesuksesan Freeport masih belum optimal melibatkan anak-anak Papua.

Ia pun mengajak masyarakat Papua untuk bisa meningkatkan kualitas diri agar bisa lebih banyak terlibat dalam bisnis Freeport di Bumi Cenderawasih itu. "Kita harus menjemput kualitas diri kita," imbuhnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.