Dark/Light Mode

PLBC Rampung, Kilang Cilacap Tancap Gas

Rabu, 31 Juli 2019 19:38 WIB
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang dan Project Director PT JGC Suryadi Kresno, usai penandatanganan dokumen serah terima Project PLBC di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (31/7). (Foto: Humas Pertamina)
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang dan Project Director PT JGC Suryadi Kresno, usai penandatanganan dokumen serah terima Project PLBC di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (31/7). (Foto: Humas Pertamina)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah empat tahun proses pembangunan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC), hari ini, Rabu (31/7), Pertamina menandatangani serah terima dari JGC, sebuah perusahaan bidang kontraktor EPC internasional asal Jepang.

Penandatanganan dilakukan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang dan Project Director PT JGC, Suryadi Kresno di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (31/7).

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang menjelaskan, serah terima ini menandai rampungnya proyek dan PLBC akan sepenuhnya beroperasi.

Baca juga : Lagi, Dua Gempa Guncang Wilayah Labuha, Malut

Di bawah pengelolaan Pertamina Refinery Unit (RU) IV, Kilang Cilacap akan memproduksi lebih banyak bahan bakar minyak berkualitas standar Euro 4. “Dengan selesainya PLBC, kemampuan produksi Pertamax Kilang Cilacap meningkat signifikan dari 1,0 juta barrel per bulan menjadi 1,6 juta barrel per bulan. Sehingga, akan mengurangi impor BBM, terutama Pertamax” ujarnya.

Selain itu, lanjut Ignatius, PLBC juga berdampak positif pada upaya pemerintah untuk memperkuat cadangan devisa negara. Bahkan, berkontribusi terhadap GDP Indonesia sekitar 0,12 persen. 

PLBC yang menelan investasi 392 juta dolar AS, memiliki lingkup pekerjaan revamping unit platforming I. Sehingga, kapasitas produksi meningkat 30 persen menjadi 18.6 MBSD, pembangunan unit baru LNHT - isomerization dengan kapasitas desain 21.5 MBSD, serta pembangunan beberapa unit utilities untuk mendukung unit proses PLBC.

Baca juga : Garap RDMP, Kapasitas Kilang Balikpapan akan Naik 38 Persen

Saat konstruksi, PLBC menyerap sekitar 2.500 tenaga pekerja, di mana lebih dari 70 persen di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap.

Selama proyek berlangsung hingga tanggal 29 Juli lalu, telah dicapai 17 juta lebih jam kerja aman tanpa kecelakaan kerja (lost time injury/LTI).

“Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina, yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional. Kapasitas operasi menyumbang sekitar 33,4 persen dari total kapasitas kilang nasional,” pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.