Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) mencatat Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2019 tercatat 0,31 persen (mtm). Angka ini, menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,55 persen (mtm).
“Penurunan inflasi didorong oleh inflasi kelompok inti dan volatile food yang terjaga serta deflasi kelompok administered prices,” ujarnya Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Kamis (1/8).
Menurut dia, dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK mencapai 2,36 persen (ytd) atau 3,32 persen (yoy) sampai dengan Juli 2019. Ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,28 persen (yoy).
Baca juga : Insya Allah, Amnesti Nuril Diteken Presiden Hari Ini
Ke depan, kata dia, BI tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil yang diprakirakan berada di bawah titik tengah kisaran sasaran inflasi 3,5±1 persen pada 2019.
Menurut dia, Inflasi inti pada Juli 2019 tercatat 0,33 persen (mtm). Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,38 persen (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah emas perhiasan, uang sekolah, upah tukang bukan mandor, bimbingan belajar, dan sepeda motor.
Secara tahunan, kata Onny, inflasi inti tercatat 3,18 persen (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,25 persen (yoy). “Inflasi inti yang terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya,” katanya.
Baca juga : Eks Peneluh Jual Beras
Sementara, kelompok volatile food mencatat inflasi 0,89 persen (mtm) atau menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,70 persen (mtm). Penurunan inflasi volatile food terutama bersumber dari komoditas bawang merah, bawang putih, tomat sayur, ikan segar, jeruk, kelapa, dan minyak goreng yang mencatat deflasi.
Namun demikian, komoditas aneka cabe menjadi penyumbang inflasi, sebagai dampak kurang menguntungkan dari musim kemarau. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 4,90 persen (yoy), stabil dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 4,91 persen (yoy).
Sementara, Kelompok administered prices mencatat deflasi 0,36 persen (mtm) pada Juli 2019, lebih dalam dibandingkan dengan deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,09 persen (mtm). Deflasi pada kelompok administered prices dipengaruhi berlanjutnya dampak kebijakan penurunan tarif batas atas angkutan udara, serta koreksi tarif angkutan antarkota dan tarif kereta api setelah hari raya Idulfitri.
Baca juga : Rekonsiliasi Kok Jadi Re-kursi-asi
“Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 2,22 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,89 persen (yoy),” tukasnya. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.