Dark/Light Mode

Status Tersangka Menanti

Jumat, 31 Mei 2019 09:30 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang Guru Sufi masyhur dari Priangan Timur, Syeikh Al-Muttaqi mengatakan, “seorang terjatuh seringkali bukan karena tersandung batu besar melainkan karena terpeleset kulit pisang... Tersedak tenggorokan itu bukan oleh tulang sapi tetapi oleh duri ikan...” Apa maksud di balik metafor kulit pisang dan duri ikan itu?

Dalam kehidupan, seorang pesohor yang menapaki tangga sukses lalu terjatuh, seringkali bukan karena terbelit persoalan besar-besar. Justru karena kecakapannya menundukkan masalah-masalah besar inilah ia jadi seorang besar. Namun, tiba saat ia terjatuh, musababnya karena terantuk masalah kecil yang disepelekan.

Baca juga : Membunuh Tokoh

Dalam konteks dunia usaha, seorang pebisnis bisa mendaki ke puncak kekayaan terbanyak, tentu setelah ia berhasil memenangi persaingan, melewati krisis, dan melewatkan kegagalan. Namun ketika datang satu putaran waktu yang menyebabkannya tersuruk jatuh dan kembali terpuruk, acapkali karena ia abai terhadap detil kebocoran kecil dalam perahu manajemen keuangannya.

Dalam konteks politik, seorang politisi bisa mengalahkan dan menundukkan kekuatan politik yang jadi rival terkuat sekalipun. Jabatan politik berhasil ia duduki, kemulian serta previledge kekuasaan ia raih, sanjungan dan pujaan ia peroleh. Namun ketika tiba saat ia terjatuh, penyebabnya karena skandal di pelukan wanita yang ia temui suatu malam di sebuah kota.

Baca juga : Menjaga Marwah MK

Apa yang menimpa para petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan sederet nama yang sudah jadi tersangka, masya Alloh, adalah gambaran kehidupan yang amat tragis. Kedudukan sosial, posisi ekonomi, dan karir politik yang bersangkutan kurang mentereng apa, namun ironi, ia terpeleset oleh nilai uang thank you yang sungguh tidak seberapa dengan total aset kekayaan dan kemuliaan hidup para elit partai Ka’bah ini.

Kita tidak pernah tahu, dan tidak boleh berburuk sangka, kepada beliau-beliau: kok bagaimana bisa kekuatan tangan tangan tak terlihat dengan seketika membalikkan tangan nasib seorang Romi dan menyusul koleganyalah dalam sekejap. 

Baca juga : Medsos, Tong Sampah Hoax

Dan hanya gara-gara nilai uang yang tidak seberapa baginya. Pasti ada kedzoliman yang tidak terasa dilakukannya dalam hidup selama ini yang tiada disadari atau diabaikan, sehingga, ia harus pantas menjalani takdir tidak menyenangkan dan memalukan ini....

Korupsi tetap korupsi. Kejahatan sekecil apapun penyelewengan kekuasaan harus diadili. Kita tidak pernah tau, nilai yang jadi alat bukti ini memang kecil, namun, jangan-jangan, selama ini kekuasaannya dibangun dari suapan-suapan kecil yang terakumulasi? Entahlah. Tuhan seringkali punya cara mengingatkan seorang dzalim pada dirinya, sekaligus, punya cara menghentikannya. Wallohu ‘alam bishowab. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.