Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Bicara Di Munas Hipmi

Awas, Salah Strategi Bisa Berdarah-darah

Selasa, 22 November 2022 06:35 WIB
Presiden Jokowi saat membuka Munas HIMPI Tahun 2022, Senin (21/11/2022), di Solo, Jawa Tengah. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr).
Presiden Jokowi saat membuka Munas HIMPI Tahun 2022, Senin (21/11/2022), di Solo, Jawa Tengah. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengingatkan para menteri dan pelaku usaha agar tak salah mengambil kebijakan di tengah kondisi dunia yang sulit diprediksi. Khususnya, yang berkaitan dengan masyarakat. Kebijakan salah, bisa berdampak fatal.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda In­donesia (Munas Hipmi) XVII di Solo, Jawa Tengah, kemarin.

“Strateginya harus benar. Harus hati-hati mengelola, karena kondisi global sulit diprediksi, sulit dihitung, sulit dikalkulasi. Hati-hati dalam membuat kebi­jakan. Salah sedikit, bisa berdarah darah,” ujar Jokowi dalam kanal YouTube Hipmi TV yang disiarkan, kemarin.

Baca juga : Jokowi: Hati-hati Bikin Kebijakan, Salah Sedikit, Bisa Berdarah-Darah

Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti, Menteri BUMN (Ba­dan Usaha Milik Negara) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Pena­naman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, pendiri Hipmi Abdul Latief, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Jokowi mencontohkan, kekeli­ruan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Inggris. Menurutnya, kekeliruan dalam kebijakan Pemerintah Inggris menjalar ke berbagai sektor pemerintahan.

Seperti diketahui, Perdana Menteri Inggris saat dijabat Liz Truss, memangkas tarif pajak hingga 45 persen dan mening­katkan pinjaman Pemerintah.

Baca juga : KTT ASEAN, Jokowi Bicara Kunci Pemulihan Ekonomi di Asia Tenggara

Kebijakan Pemerintah Ing­gris juga membuat biaya hidup dan tagihan listrik masyarakat melambung naik. Akibatnya, banyak warga yang kalang kabut mencari uang untuk membayar kebutuhan hidup yang makin meroket.

“Inggris salah kebijakan, salah membuat policy, hasilnya bisa ke mana-mana. Ini yang kita tidak mau. Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini,” jelasnya.

Karena itu, eks Wali Kota Solo itu kembali menginginkan para menterinya agar tidak keliru membuat kebijakan. Terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

Baca juga : Gus Halim: Batas Lintas Negara Di Belu NTT Sangat Strategis, Kita Bantu

Dia menegaskan, itulah ke­napa dirinya sering meninjau pasar-pasar dalam berbagai kesempatan kunjungan di daerah. Yakni agar dapat membuat kebi­jakan tepat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.