Dark/Light Mode

Gandeng Universitas Ulsan College Korsel

Kemenperin Genjot SDM Kompeten Dan Siap Kerja

Selasa, 13 Desember 2022 06:30 WIB
Penandatanganan kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ulsan College dan Kocham Indonesia digelar pada Senin (12/12) di Jakarta.
Penandatanganan kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ulsan College dan Kocham Indonesia digelar pada Senin (12/12) di Jakarta.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan siap kerja di sektor industri. Salah satunya, menjalin kerja sama dengan Universitas Korea Selatan (Korsel).

Penandatanganan kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ulsan College dan Kocham Indonesia digelar pada Senin (12/12) di Jakarta.

Dalam MoU tersebut, antara lain disepakati kerja sama pelatihan antara Ulsan College dan Kocham bersama Balai Diklat Industri Ke­menperin dan PIDI 4.0.

Termasuk kerja sama pen­didikan antara Ulsan College dan Politeknik Kemenperin, sertifikat kompetensi, program pendidikan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenperin, program akademik jangka pendek khusus atau program budaya, hingga penelitian dan publikasi bersama.

Baca juga : Cegah Lonjakan Kasus, Kemenkes Genjot Booster

“Kerja sama ini mencakup pengembangan tenaga kerja dan ketenagakerjaan di Indonesia dan Korea Selatan, pertukaran infor­masi dan materi yang menjadi ke­pentingan bersama,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan, pada kegiatan Penandatanganan MoU di Jakarta, kemarin.

Termasuk kunjungan bench­marking dan pertukaran tenaga ahli, modul pembelajaran, kuri­kulum, teknologi, dan tenaga teknis terkait transformasi in­dustri 4.0.

“Penandatanganan MoU ini langkah awal yang perlu ditin­daklanjuti dengan rencana teknis dan disepakati oleh tim teknis kedua pihak agar terlaksana,” jelasnya.

Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Ke­menperin Andi Rizaldi mengapresiasi kerja sama tersebut.

Baca juga : Universitas Esa Unggul Kampus Tangerang Gelar Run To Recycle

“MoU Perkembangan Eco-In­dustrial Park (EIP) Model Korea di Indonesia dapat mempercepat transformasi Industrial Estates di Indonesia menuju Eco-Industrial Park,” ucap Andi.

Kemenperin saat ini sudah menaungi 11 Politeknik, 2 Aka­demi Komunitas, 9 Sekolah Menengah Kejuruan, serta 7 Balai Diklat Industri, yang se­tiap tahun menghasilkan ribuan sumber daya manusia kompeten dan siap kerja.

“Kami harap MoU ini akan dilahirkan banyak kesempatan penyerapan tenaga kerja, baik di Indonesia dan Korea Selatan. Serta peningkatan keahlian teknologi dan manajemen Indo­nesia dari benchmarking Korea Selatan,” ujarnya.

Sebelumnya, kerja sama Korea Selatan dan Indonesia sudah dilakukan di bidang pengembangan pusat teknologi alat-alat permesinan di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga : Kementan Gandeng Dinas Ketapang Sulsel Kembangkan Pangan Sagu

Kerja sama ini dilakukan Ke­menperin dengan Korea Institute for Advancement of Technology (KIAT), aktivitas kerja sama terkait industri 4.0 dengan NRC, pembangunan smart factory dan test bed di PIDI 4.0 dengan KITECH, ILJOO GnS dan Ga­chon University. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.