Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Pemerintah Mau Impor GKP
Harga Gula Petani Bisa Hancur-hancuran Lho
Senin, 26 Desember 2022 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah memutuskan mengimpor Gula Kristal Putih (GKP) sebanyak 991 ribu ton. Keputusan impor ini disesalkan asosiasi petani tebu, karena harga gula petani bisa hancur.
Keputusan impor GKP diungkapkan langsung Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Baca juga : Produksi Petani Jadi Sia-sia
“Sudah diputuskan dalam rapat terbatas (ratas), tahun depan akan mengimpor gula kristal putih sebanyak 991 ribu ton atau hampir 1 juta,” ungkapnya di Pasar Kebon Kembang, Bogor, akhir pekan ini.
Zulhas-sapaan akrab Zulkifli Hasan, mengatakan, selain GKP, Pemerintah juga mengimpor Gula Kristal Rafinasi (GKR) sebanyak 3,6 juta ton, yang nantinya akan disalurkan untuk industri makanan dan minuman.
Baca juga : Harga Minyak Dunia Menurun, Rofik: Kapan Harga Pertalite Bisa Turun?
Tak hanya itu, Pemerintah juga dipastikan akan mengimpor gula kebutuhan khusus sebanyak 50 ribu ton.
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mempertanyakan keputusan impor GKP yang menjadi konsumsi masyarakat.
Baca juga : Pemerintah Harus Jaga Iklim Investasi Dan Perkuat Bantalan Sosial
Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen menjelaskan, dulu Indonesia mampu memproduksi gula hingga 15 ton per 1 hektar lahan. Saat ini, angka itu menyusut tinggal 5 juta ton per 1 hektar lahan. Akhirnya, Indonesia tak bisa lepas dari impor gula.
“Mestinya, kalau kita khawatir cadangan pangan terutama gula habis, seluruh produksi pangan ya digenjot. Jangan hanya di spanduk saja,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya